Seskab: Mudah-mudahan Dengan Paket Kebijakan VIII Daya Saing Kita Makin Baik

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 21.716 Kali
Seskab Pramono Anung

Seskab Pramono Anung

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, Paket Kebijakan VIII yang terdiri atas tiga hal, yaitu kebijakan satu peta nasional (one map policy) dengan skala 1:50.000, percepatan pembangunan dan pengembangan kilang minyak di dalam negeri, dan insentif bagi perusahaan jasa pemeliharaan pesawat (maintenance, repair and operations/MRO) dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan dan juga daya kompetitif pemerintah di pasar ekonomi dan juga pasar global.

“Bagaimanapun, kita harus siap menyambut Masyarakat Ekonomi Asean, dan juga pemerintah sedang menyiapkan untuk bergabung dengan berbagai hal. Ini adalah waktunya untuk berbenah, waktunya untuk memperbaiki diri,” kata Pramono kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/12) sore.

Khusus terkait percepatan pembangunan kilang minyak, Seskab Pramono Anung menjelaskan, saat ini kita mempunyai empat kilang di Cilacap, Balikpapan, Balongan dan Dumai. Dengan kapasitas kurang lebih sekitar 900.000. Maka dengan adanya paket kebijakan ini diharapkan dalam waktu dekat akan bisa dibangun 2 atau maksimum, atau maksimumnya 2, 3 dan seterusnya.

Namun yang paling utama, kata Pramono, adalah 2 kilang yang akan dipersiapkan, yang pertama adalah di Bontang, yang kedua adalah di Tuban. “Ini adalah prioritas, dengan dua penambahan itu harapannya kapasitas akan naik menjadi 300.000 barel per hari. Sehingga dengan demikian satu juta lebih,” papar Pramono.

Adapun terkait insentif bagi penerbangan nasional dan perusahaan jasa pembelian pesawat, menurut Seskab, juga telah dipersiapkan oleh pemerintah dan insentifnya diberikan.

Dengan Paket Kebijakan VIII ini, menurut Seskab, pemerintah berharap akan semakin membuat daya saing, daya tahan, dan juga ekonomi kita makin baik. “Hal itu terbukti ketika Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat) menyampaikan menaikkan suku bunga ternyata ketahanan ekonomi kita sekarang makin lama makin baik,” pungkas Pramono. (FID/OJI/ES)

 

Berita Terbaru