Seskab Pramono Anung: Idulfitri Itu Persatukan Secara Emosional Keluarga, Tetangga, dan Masyarakat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Juni 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 21.239 Kali
Seskab Pramono Anung saat memberikan pernyataan ucapan selamat Idulfitri 1440 H di ruang kerjanya, Lantai 2, Gedung III Kemensetneg, Jakarta. (Foto: Humas/Jay)

Seskab Pramono Anung saat memberikan pernyataan ucapan selamat Idulfitri 1440 H di ruang kerjanya, Lantai 2, Gedung III Kemensetneg, Jakarta. (Foto: Humas/Jay)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, menyampaikan bahwa Idulfitri bermakna silaturahmi, saling memafkan, berkumpul, dan berbagi karena momen itulah bagi yang sudah berhasil bisa membagikan rezekinya kepada keluarganya.

“Sehingga saya memaknai bahwa Idulfitri itu mempersatukan secara emosional kepada keluarga-keluarga kita, tetapi juga kepada tetangga kita, kepada masyarakat kita,” ujar Seskab saat diwawancara di ruang kerjanya, Lantai 2, Gedung III, Kemensetneg, Jakarta. 

Menurut Pramono, Idulfitri di Indonesia adalah budaya yang mungkin berbeda dengan budaya di Arab. “Karena mereka Idulfitrinya berbeda dengan Indonesia, karena Indonesia penuh dengan kekeluargaan, penuh dengan keakraban, penuh dengan silaturahmi,” tambah Seskab seraya menambahkan bahwa Idulfitri betul-betul ditunggu dan membahagiakan, bukan hanya bagi orang tua terutama bagi anak-anak.

Lebih lanjut, Seskab bercerita bahwa semasa kecil dirinya betul-betul menunggu Idulfitri dan puasa itu dengan semangat yang luar biasa. Hingga hari ini, Seskab mengaku juga merasakan hal yang sama, dan ini harus dirawat.

“Apalagi sekarang ini ada sebuah tradisi baik, ketika Idulfitri kita berkunjung kepada orang yang kita tuakan, kepada orang tua kita, kepada masyarakat dan kepada tokoh,” ujarnya.

Di sanalah, tambah Seskab, semua bisa berbagi, bersilaturahmi, saling mengerti, memaafkan, dan tentunya bagi yang mendapatkan rezeki lebih banyak, waktunya berbagi kepada keluarganya.

Salah satu momen yang paling berkesan, tambah Seskab, ketika waktu masih kecil mendapatkan pembagian uang dari orang tua dan kemudian juga dari orang-orang yang dituakan. “Nah sekarang ketika kita sudah menjadi orang tua tentunya kita juga harus berbagi kepada yang perlu dan pantas untuk kita bagi,” tambah Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.

Jaga Persatuan

Idulfitri kali ini, menurut Seskab, pasti berbeda dengan Idulfitri yang dulu. “Yang paling utama bagi masyarakat yang ada di Jawa mereka sudah bisa memanfaatkan jalan tol dari Jakarta ataupun dari Banten sampai dengan Probolinggo,” tambahnya.

Ini, menurut Seskab, adalah kenikmatan luar biasa yang bisa dinikmati ketika merayakan Idulfitri. Ia menambahkan bahwa mudah-mudahan Idulfitri kali ini selain bisa menjaga keamanan selama mudik di jalan, tetapi juga tidak terlalu capek.

“Yang lebih penting adalah karena liburnya panjang jangan ketika libur sudah berakhir tidak cepat pulang, baik yang tinggal di Jakarta, di Surabaya, atau kota-kota besar. Bekerja kembali seperti biasa, karena produktivitas itu menjadi hal yang utama,” Seskab berpesan.

Bagi yang mudik ke Jawa ataupun juga ke Sumatra atau ke daerah lain, tambah Seskab, maka keamanan dan kenyamanan menjadi penting, apalagi infrastruktur sekarang sudah menjadi jauh lebih baik. “Bagi yang akan mudik ke Palembang, ke Padang kemudian ke Lampung mereka juga bisa memanfaatkan jalan tol yang sudah selesai,” tambahnya.

Di akhir wawancara, Seskab menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idulfitri mohon maaf lahir batin.

“Semoga Idulfitri kali ini mempersatukan kita semua dengan adanya perbedaan ketika baru selesai pemilu. Dan mudah-mudahan perbedaan yang kemarin, kita bisa saling memaafkan, kita bisa saling menjaga bersama-sama untuk persatuan Indonesia. Selamat Hari Raya Idulfitri,” pungkas Seskab. (RSF/EN)

Berita Terbaru