Setelah Kendal, Singapura Ingin Jadikan Batam, Bintan, dan Karimun Target Investasi
Wakil Perdana Menteri (PM) Singapura Teo Chee Hean melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/8) pagi. Selain untuk melakukan courtesy call, dalam pertemuan itu disampaikan minat Singapura untuk menjadikan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun sebagai target investasi negara tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM. Fachir yang ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu kepada wartawan mengatakan, selain kunjungan kehormatan, pertemuan tersebut terkait dengan dua hal, yaitu 52 tahun kemerdekaan Singapura; dan dalam rangka 50 tahun hubungan Indonesia dengan Singapura.
Tentu, Bapak Presiden menyampaikan selamat atas ulang tahun kemerdekaan 52 tahun Singapura, dan berharap bahwa Singapura tetap maju dan bekerja sama lebih erat lagi dengan Indonesia, kata Fachir usai pertemuan.
Menurut Wamenlu, ada beberapa hal dibahas dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Wakil PM Singapura itu, antara lain terkait dengan kemajuan kerja sama terutama setelah annual leaders meeting, November ,tahun lalu di Kendal, Semarang.
Sekarang ini, lanjut Wamenlu AM. Fachir, sudah ada 30 perusahaan Singapuradi Semarang. Bahkan ada 41 yang sedang dalam proses, dan sementara ini sudah menyerap sekitar 1.700 tenaga kerja.
Selain itu, akan dipersiapkan semacam Politeknik di mana nanti untuk mempersiapkan tenaga kerja yang bekerja di sana. Kalau 41 perusahaan ini kemudian beroperasi akan menyerap sekitar 4 ribuan, jelasnya.
Kemudian juga dibahas 3 (tiga) fokus kerjasama ke depannya, antara lain dalam hal investasi karena Singapura kita merupakan investor yang terbesar tahun 2016 sebesar 9,2 miliar dollar AS. Kemudian beberapa rencana investasi ke depan.
Yang kedua soal digital ekonomi yang dinilai sangat potensial. Karena itu, menurut AM. Fachir, nanti dalam annual leaders yang berikutnya di Singapura itu menjadi salah satu target capaian pertemua kedua pemimpin.
Sementara yang ketiga, menurut Wamenlu, itu soal infrastruktur regional development, pembangunan kawasan. Ia mengungkapkan, bahwa Presiden secara khusus tadi menyebutkan antara lain bahwa model Kendal itu bisa dikembangkan ditempat-tempat lain.
Kita sudah secara khusus tadi Deputi PM menyebut bahwa Batam, Bintan, dan Karimun adalah menjadi juga target dari investasi Singapura. Dan oleh karena itu, kita Indonesia akan melakukan langkah-langkah untuk memfasilitasi kemudahan-kemudahan di sana, terang Fachir.
Mengenai rincian bentuk investasi yang akan ditanamkan Singapura di ketiga pulau itu, menurut Wamenlu AM. Fachir, cukup banyak. Antara lain adalah yang menyangkut yang sifatnya akan membantu nanti Singapura sendiri, antara lain hal-hal yang mungkin memerlukan labour yang lebih banyak. Nah misalnya katakanlah untuk manufacturing juga di Batam, Bintan itu, ujarnya.
Wamenlu menjelaskan, ada di Batam misalnya itu menyangkut masalah coding dimana start up anak-anak muda itu berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan besar, bagaimana mereka kemudian mengembangkan diri. Bahkan beberapa waktu yang lalu ada fashion show juga di sini.
Kemudian, lanjut Wamenlu, nanti ada juga yang sifatnya interface dialog yang Indonesia dan Singapura baru pertama kali menyelenggarakan dilaog lintas agama yang melibatkan semua pemimpin-pemimpin agama.
Disampaikan Wamenlu, bahwa kita punya kesamaan dengan Singapura dalam hal pluralisme dan perlunya mempromosikan toleransi dan dilaog antar unsur-unsur masyarakat.
Selain didampingi Wamenlu AM. Fachir, saat menerima Wakil PM Singapura Teo Chee Hean itu, Presiden Jokowi juga didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.(FID/JAY/ES)