Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, 9 Mei 2022
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian para peserta Sidang Kabinet Paripurna yang saya hormati. Masih dalam suasana Lebaran, saya mengucapkan selamat Idulfitri 1443 Hijriah. Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin
Pertama-tama, saya ingin kita semuanya tetap konsentrasi pada masalah yang berkaitan dengan pandemi dan juga yang berkaitan dengan gejolak ekonomi global, yang sampai saat ini belum berhenti, belum selesai dan itu menimbulkan ketidakpastian pada ekonomi semua negara.
Yang pertama, untuk urusan COVID-19, kasus terkonfirmasi kemarin 227 kasus. Memang ini sudah sangat rendah sekali, tetapi tetap kita harus waspada karena kasus aktif masih 6.192. Jadi agar ini kita waspadai, tetap kita waspadai. Dan saya minta untuk urusan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) ini juga banyak masyarakat yang menunggu, ini sudah berhenti atau masih diteruskan. Masih diteruskan. Jadi tolong setelah ini disampaikan bahwa PPKM tetap berlanjut sampai betul-betul kita yakin, bahwa COVID-19 ini 100 persen bisa kita kendalikan.
Yang kedua, saya ingin menyampaikan terima kasih, seluruh jajaran kementerian, Polri, TNI dalam rangka manajemen arus mudik maupun arus balik, secara umum alhamdulillah bisa dikelola dengan baik, sehingga tidak ada keluhan-keluhan yang amat sangat. Kalau keluhan-keluhan kecil-kecil, ya pasti ada. Tapi yang peristiwa-peristiwa macet sampai 1,5 hari sampai dua hari, seperti terjadi pada yang lalu-lalu, ini bisa diatasi. Karena saya melihat memang persiapan manajemennya dengan pengelolaan di lapangan yang baik, saya melihat semuanya bisa diatasi. Dan ini agar masih sisa waktu sedikit ini, arus baliknya betul-betul agar terus diikuti.
Yang ketiga, yang berkaitan dengan kewaspadaan kita terhadap gejolak ekonomi global. Hati-hati sampai saat ini perang Ukraina masih belum berakhir dan kelihatannya menunjukkan tanda-tanda yang berkepanjangan, sehingga ketidakpastian global menjadi semakin tidak pasti. Pertama karena perang, yang kedua karena kebijakan moneter Amerika yang lebih agresif dalam meredam inflasi, dan ini akan memunculkan/menyebabkan resesi di banyak negara.
Oleh sebab itu, pengelolaan ekonomi makronya harus betul-betul diikuti secara detail dan mikronya juga. Semua kementerian yang terkait dengan ini betul-betul juga mengikuti terus dan yang utamanya, yang berkaitan dengan pangan dan energi. Saya sudah minta kemarin kepada Seskab agar setiap minggu seperti kita lakukan Rapat Terbatas mengenai PPKM, ini juga sama. Urusan pangan, urusan energi harus juga dilakukan mingguan, karena betapa pentingnya pengelolaan dua hal ini bagi stabilitasi, stabilitas ekonomi kita, utamanya stabilitas harga dan barang-barang pokok rakyat.
Yang keempat, saya ingin ingatkan lagi agar kita semuanya memiliki kepekaan yang tinggi mengenai krisis yang ada di negara kita dalam menghadapi krisis global. Meskipun sudah dirilis oleh BPS bahwa di kuartal pertama kita, pertumbuhan ekonomi kita sudah normal dan baik di angka 5,01 persen. Ini sebuah angka yang kalau dibandingkan dengan negara-negara lain saya kira growth kita sangat baik, sehingga ini harus kita pertahankan, kita tingkatkan di kuartal yang kedua.
Hati-hati mengenai musim kemarau. Hati-hati mengenai kebakaran hutan dan lahan. Dan juga hati-hati, kemarin kita sudah berbicara dengan menteri-menteri, mengenai penyakit kuku dan mulut. Saya minta ini Menteri Pertanian, segera dilakukan lockdown zonasi, lockdown di wilayah, sehingga mutasi ternak dari satu tempat ke tempat yang lain atau pergerakan ternak dari kabupaten ke kabupaten, apalagi provinsi ke provinsi betul-betul bisa dicegah. Dan ini selain tadi Kementerian Pertanian, saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku. Bentuk satgas, sehingga jelas siapa yang nanti bertanggung jawab.
Yang kelima, saya ingin ingatkan lagi APBN, APBD, BUMN harus mampu membangun kemandirian serta ketahanan ekonomi, sehingga percepatan realisasi belanja APBN, APBD dan juga di BUMN harus betul-betul disegerakan untuk menjaga konsumsi, menjaga daya beli.
Saya minta para menteri yang berkaitan dengan ini agar memonitor belanja-belanja di setiap kementerian/lembaga dan juga di daerah, dan juga di BUMN. Perhatikan sekali lagi kualitas belanjanya. Outcome-nya berdampak pada ekonomi rakyat bawah. Saya sudah berulang-ulang kali saya sampaikan mengenai beli produk-produk dalam negeri sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan APBN, APBD maupun yang berkaitan dengan anggaran BUMN.
Yang keenam, yang berkaitan dengan tahapan Pemilu 2024, yang sudah akan dimulai pertengahan tahun ini. Saya juga minta menteri/kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing. Agar agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama itu betul-betul bisa kita pastikan terselenggara dengan baik, pemilu terselenggara dengan baik, lancar dan tanpa gangguan.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada pengantar Sidang Kabinet Paripurna kali ini. Terima kasih.