Sidang Kabinet Paripurna mengenai Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022, serta Rencana Program dan Anggaran Tahun 2023, 16 Januari 2023, di Istana Negara, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 Januari 2023
Kategori: Pengantar
Dibaca: 1.089 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati para Menko, para Menteri, para Ketua dan Kepala Lembaga yang hadir.
Pada Sidang Kabinet Paripurna hari ini, ini adalah Sidang Kabinet Paripurna yang pertama di tahun 2023.

Saya ingin kembali ke tahun 2022 lebih dahulu. Alhamdulillah, saya melihat banyak capaian positif di tengah tekanan eksternal, di tengah kegentingan-kegentingan global yang memberikan ancaman risiko-risiko terhadap semua negara. Dan tahun turbulensi di tahun 2022 bisa kita lalui dengan baik, dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 5,72 [persen], mungkin nanti akan jatuh di rata-rata tahunannya saya kira 5,2 [persen] atau 5,3 [persen].

Dan juga, kalau kita lihat dari sisi inflasi, bisa kita kendalikan di angka 5,5 persen. Ini juga sebuah capaian yang sangat baik, dan saya minta untuk juga terus dilanjutkan menekan inflasi ini. Dan selain dari BI, instrumen moneter di BI, saya juga minta Mendagri untuk terus melanjutkan agar daerah-daerah ikut bersama-sama berpartisipasi dalam menekan inflasi, agar bisa kita tekan sekecil mungkin.

Kemudian, pendapatan negara, ini juga alhamdulillah tumbuh 30,36 persen. Dan kita harapkan, di tahun ini kita juga masih pada posisi tahun yang tidak mudah. Ini adalah tahun ujian bagi semua negara di dunia, karena tekanan geopolitik yang semakin tinggi, ekonomi dunia melemah, utamanya negara-negara besar; EU, China, Amerika, ini saya kira diperkirakan akan melemah semua, padahal ekspor kita ke negara-negara itu sangat besar sehingga kita juga harus hati-hati.

Dan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia juga menurun dari angka yang sebelumnya 2,9 [persen], turun, turun, turun lagi, sekarang jadi diproyeksikan hanya 1,7 persen. Ini proyeksi dari Bank Dunia. Sehingga ini menjadi tantangan bagi kita, tetapi karena kita kemarin bisa melewati tahun 2022 dengan baik, insyaallah ini di tahun 2023 juga bisa.

Dan yang paling penting, setiap perubahan yang ada di dunia harus kita respons secara cepat, kebijakan-kebijakan yang kita lakukan juga dari membaca dengan cepat dinamika-dinamika yang ada di dunia. Dan kita berharap, ekspor kita masih baik, investasi kita juga masih baik, kemudian kita juga akan terus memperkuat hilirisasi karena ini akan memberikan dampak yang luas bagi kesempatan kerja, bagi rakyat kita, dan juga akan menambah devisa bagi negara.

Yang kedua, saya minta untuk APBN 2023 betul-betul difokuskan pada kegiatan-kegiatan, pada program-program yang betul-betul produktif, utamanya dalam rangka penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Dan APBN 2023 harus fokus menyelesaikan prioritas nasional, baik yang berkaitan dengan penurunan stunting, penurunan kemiskinan ekstrem, dan juga ketahanan pangan, serta agenda menjelang pemilu.

Dan agar kementerian mendorong transfer ke daerah, termasuk di dalamnya Dana Desa itu betul-betul harus disampaikan bahwa ini, dana-dana ini harus memberikan dan memacu ekonomi daerah. Jangan sampai dana yang ditransfer tidak memberikan efek memacu ekonomi di daerah. Dan juga, APBD ini harus sinkron dengan APBN. Artinya, sinkron dengan prioritas-prioritas nasional yang telah, saya kira bolak-balik saya sampaikan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi kerakyatan, yang berkaitan dengan ekspor, dan yang berkaitan dengan investasi.

Kemudian yang terakhir, untuk fondasi stabilitas politik, demokrasi, kepastian hukum, dan rasa keadilan, serta penegakan HAM, yang terus harus kita perkuat. Tadi pagi baru kita minta kepada seluruh menteri yang terkait, terutama dalam perspektif HAM, saya minta tindak lanjut dari apa yang saya umumkan minggu yang lalu. Seluruh kementerian ikut bersama-sama menindaklanjuti apa yang telah saya sampaikan mengenai pelanggaran [HAM] berat masa lalu yang non-yudisial.

Dan berkaitan dengan inflasi, sekali lagi saya minta secara rutin pada saat sama, pada saat kita mengerjakan urusan COVID-19, semua bisa bekerja bareng-bareng, bekerja bersama-sama. Kita harapkan juga urusan inflasi ini bisa kita keroyok bareng-bareng, agar sedapat mungkin ditekan inflasi tahun ini bisa di bawah 5 [persen]. Dan saya yakin setelah saya keluar masuk pasar, saya lihat stabilitas harga, saya melihat peluang itu sangat mudah apabila dikerjakan bersama-sama, sama seperti pada saat kita menyelesaikan pandemi COVID-19 yang terjadi di negara kita.

Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Pengantar Terbaru