Sidang Kabinet Paripurna mengenai Ketersediaan Anggaran dan Pagu Indikatif Tahun 2020, 23 April 2019, di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera buat kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang pertama, Sidang Paripurna hari ini saya ingin melanjutkan apa yang sudah kita bicarakan kemarin, yang berkaitan dengan ketersediaan anggaran dan pagu indikatif.
Poin yang ingin saya tekankan, seperti kemarin juga sudah kita sampaikan bahwa belanja modal agar diperkuat, agar ditingkatkan. Semua kementerian harus bisa memaksa organisasinya agar penyerapan anggaran itu betul-betul bisa direalisasikan.
Yang kedua, belanja barang kurangi sebanyak-banyaknya. Bu Menteri Keuangan, tolong dilihat pada tahun yang posisinya normal. Saya kira mungkin 2015, pakai patokan, bukan ’17. Enggak, yang pas normal, 2000 berapa kemarin? ’17, ’17 ya, ’17 yang pas normalnya di 2017, tolong betul-betul dipakai sebagai patokan dan dipaksa untuk masuk ke angka-angka itu.
Kemudian yang ketiga, prioritas utama semua kementerian adalah pembangunan sumber daya manusia. Nanti kita akan bicara secara spesifik ini untuk kementerian-kementerian yang terkait, termasuk di dalamnya adalah kebijakan-kebijakan yang memberikan insentif-insentif kepada perusahaan-perusahaan agar mereka juga ikut bersama-sama dengan kita melakukan pelatihan-pelatihan dan training-training secara besar-besaran, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Juga sudah harus kelihatan tahun ini dan tahun ke depan, tahun depan itu sudah kelihatan besar-besaran.
Yang ketiga, yang berkaitan dengan belanja modal, berbicara dengan seluruh kabupaten dan provinsi. Memang kecenderungan sebagian besar mereka masih berkutat kepada infrastruktur, kekurangan di infrastruktur, kebutuhan di infrastruktur, baik yang berkaitan dengan jalan, masalah air. Oleh sebab itu, mungkin kalau melihat perjalanan kemarin empat tahun ini Kementerian PU yang bisa merealisasikan anggaran-anggaran yang diberikan, mungkin anggaran-anggaran yang kira-kira masih di Kementerian lain ragu masukkan saja ke PU.
Kemudian yang kedua, kepada para Menteri, para Kepala Lembaga, Panglima TNI, Kapolri, dan KaBIN, saya minta agar stabilitas keamanan dan ketertiban betul-betul terus dijaga agar kondisi yang ada betul-betul kondusif. Meskipun saya lihat juga, saya kira biasa dalam pesta demokrasi ada riak-riak kecil tapi jangan sampai mengganggu keamanan dan ketertiban, mengganggu rasa aman masyarakat.
Kemudian yang ketiga, yang berkaitan dengan persiapan menyongsong datangnya bulan suci Ramadan. Ini kita dua minggu lagi kurang lebih sudah masuk ke bulan suci Ramadan, meskipun ini sudah secara rutin kita lakukan tiap tahun tapi perlu saya mengingatkan agar yang berkaitan dengan stabilitas ketersediaan harga-harga bahan pokok betul-betul dicek, betul-betul dikontrol agar tidak terjadi lonjakan-lonjakan harga sehingga umat Islam bisa menjalankan ibadah puasanya dan menyongsong Lebaran dengan tenang.
Yang keempat, yang berkaitan dengan reformasi struktural, reformasi di birokrasi kita, dalam rangka memperbaiki sistem, dalam rangka meningkatkan daya saing, terutama yang berkaitan dengan perizinan, terutama yang berkaitan dengan investasi, terutama yang berkaitan dengan ekspor, betul-betul ini semua Kementerian, kemudian Kemendagri yang berkaitan dengan daerah juga agar diberikan tekanan-tekanan. Sekali lagi, kunci kita itu ada di sini. Tanpa adanya peningkatan dan tambahan di bidang investasi dan ekspor, jangan berharap pertumbuhan ekonomi kita akan semakin meningkat. Karena perbaikan iklim investasi dan ekspor telah menjadi kunci pekerjaan kita semuanya. Jangan terjebak pada rutinitas. Kita tahu semuanya, kuncinya ada di situ.
Kemudian yang terakhir, agar pembangunan sumber daya manusia betul-betul terkonsolidasi dengan baik, saya harapkan dalam waktu dekat ini dilakukan Rapat Terbatas yang berkaitan dengan ini. Sehingga nantinya anggaran bisa tepat sasaran, pelaksanaan bisa sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan sehingga benar-benar terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja kita. Kita memiliki betul-betul sebuah peta jalan yang jelas, yang terukur, dan hasilnya bisa betul-betul dinikmati oleh masyarakat.
Saya itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih.