Sidang Kabinet Paripurna mengenai Persiapan Ramadan dan Idulfitri 1445 H dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2025 di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, 26 Februari 2024
Pengantar Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna mengenai Persiapan Ramadan dan Idulfitri 1445 H dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2025, 26 Februari 2024
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Dalam Sidang Kabinet Paripurna hari ini, ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan.
Yang pertama, bulan Maret kita akan memasuki bulan Ramadan dan nanti bulan April kita akan merayakan Idulfitri 1445 H.
Saya minta seluruh kementerian/lembaga yang terkait supaya waspada dan memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusuk. Oleh sebab itu, saya minta utamanya menjaga persediaan pangan dan juga stabilitas harga pangan, terutama bahan pokok. Dan juga, percepatan pembagian seluruh paket perlindungan sosial dan jaminan sosial.
Yang kedua, cek betul kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan mudik oleh masyarakat. Saya kira itu setiap tahun kita selalu persiapkan, karena ini adalah event tahunan.
Kemudian yang ketiga, terkait dengan Rencana Kerja Pemerintah dan Kebijakan Fiskal Tahun 2025. RKP Tahun 2025 dan Kebijakan Fiskal ini adalah jembatan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengakomodasi program-program presiden terpilih hasil Pilpres 2024. Tapi, ini juga kita sambil menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU, maka RAPBN Tahun 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil pilpres karena yang menjalankan APBN 2025 adalah presiden terpilih.
Yang keempat, terkait Kerangka Ekonomi Makro Tahun 2025, kita harus betul-betul memahami, mengikuti situasi dan risiko ketidakpastian ekonomi global. Kita tahu semuanya bahwa beberapa negara ekonominya sudah masuk ke resesi, seperti Jepang, Inggris, baru saja masuk ke resesi itu. Sehingga, antisipasi dalam menyusun target pertumbuhan juga harus mencerminkan kehati-hatian, tapi optimisme dan kredibilitas juga tetap harus kita jaga. Lakukan penajaman fokus program pemerintah pusat dan daerah dengan menyiapkan contingency plan, jika terjadi gejolak dan krisis.
Kemudian yang terakhir, untuk postur makro fiskal dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2025, transformasi ekonomi harus, yang telah kita jalani selama 10 tahun terakhir, harus terus berlanjut, sehingga kebijakan fiskal harus mendukung keberlanjutan transformasi ekonomi.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan sebagai pengantar.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.