Sidang Kabinet Paripurna mengenai Rancangan Undang-Undang beserta Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2020, 5 Agustus 2019, di Istana Negara, Jakarta
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden,
Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati,
Sidang Kabinet Paripurna siang hari ini akan kita selesaikan untuk RAPBN 2020 beserta Nota Keuangan-nya.
Kita masih melihat bahwa di tahun 2020 ekonomi global masih penuh dengan ketidakpastian. Karena itu, RAPBN 2020 harus bisa menggambarkan kekuatan dan daya tahan ekonomi nasional kita dalam menghadapi gejolak-gejolak eksternal yang ada.
Dan sekaligus memperlihatkan arah politik anggaran kita ke depan, yaitu lebih fokus untuk investasi pembangunan SDM, pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran. Yang kita harapkan nanti juga arah penggunaan APBN ini sebagai instrumen utama untuk akselerasi daya saing ekonomi negara kita, terutama daya saing di bidang ekspor, daya saing di bidang investasi.
Seperti yang sudah sering saya sampaikan, saya juga minta dipastikan bahwa di dalam RAPBN 2020 ini dikelola secara fokus, dikelola terarah, dan bisa tepat sasaran, dan manfaatnya bisa dirasakan oleh rakyat.
Kemudian juga untuk investasi SDM, tadi sudah saya singgung, ini tidak bisa ditunda-tunda lagi karena pembangunan SDM memerlukan kehadiran negara. Oleh sebab itu, sejak mulai dari kandungan, bayi, sampai anak-anak kita memasuki masa emas harus betul-betul diperhatikan, jangan sampai ada angka kenaikan stunting.
Kemudian juga kualitas sistem pendidikan dan pelatihan yang harus betul-betul dirancang dengan cara-cara yang baru. Oleh sebab itu, reformasi di bidang pendidikan dan pelatihan adalah menjadi kunci, baik pelatihan vokasi maupun pendidikan vokasi.
Kemudian yang berkaitan dengan riset dan inovasi. Perlu saya sampaikan sekali lagi bahwa badan riset nasional harus segera diselesaikan, sehingga kita tidak tertinggal dalam era disrupsi teknologi sekarang ini.
Saya rasa itu mungkin sedikit yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.
Dan yang terakhir, perlu saya tekankan bahwa APBN hanya berkontribusi 14,5 persen PDB kita, PDB negara kita. Sehingga yang paling penting adalah menciptakan ekosistem yang baik agar sektor swasta ini bisa tumbuh dan berkembang, poinnya ada di situ. Sehingga kita harus mendorong besar-besaran investasi bisa tumbuh dengan baik, sehingga lapangan pekerjaan bisa terbuka sebanyak-banyaknya.
Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.