Sidang Pleno KTT ASEAN: Presiden Jokowi Ingatkan Perang Dagang AS-RRT Bisa Merembet

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 Juni 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 13.632 Kali
Presiden Jokowi menghadiri sidang pleno KTT ASEAN, di Hotel Athenee, Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6). (Foto: Dinda M/Humas)

Presiden Jokowi menghadiri sidang pleno KTT ASEAN, di Hotel Athenee, Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6). (Foto: Dinda M/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bukan tidak mungkin akan merembet kemana-mana, dan dapat berdampak kepada stabilitas keamanan dan kesejahteraan kawasan.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengingatkan perlunya upaya untuk memperkuat bangunan ekonomi dari negara ASEAN secara individual maupun secara kolektif

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi pada Sidang Pleno KTT ke-34 ASEAN sebagaimana dikutip Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam konferensi pers di Hotel Athenee, Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6).

“Artinya, perdagangan intra ASEAN harus diperkuat, fasilitasi perdagangan menjadi lebih penting, dan UMKM diingatkan harus mendapatkan benefit dari integrasi ekonomi ASEAN,” kata Presiden Jokowi.

Ditambahkan Menlu, dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi  juga menyatakan kerja sama dengan mitra ASEAN menjadi lebih penting. Presiden mengingatkan pentingnya komitmen kita untuk menyelesaikan negosiasi The Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di antara negara-negara ASEAN  pada tahun ini.

Di tengah situasi dunia seperti saat ini, menurut Menlu, Presiden juga menyatakan menjadi penting artinya ASEAN memiliki outlook mengenai masalah Indo Pasifik.

“Outlook ini mencerminkan sentralitas dan kekuatan ASEAN dalam menghormati perdamaian, budaya dialog, dan juga memperkokoh kerja sama,” kata Menlu mengutip Presiden Jokowi,

Menurut Menlu, Indonesia menyampaikan terima kasih atas dukungan dari negara anggota ASEAN di dalam bersama-sama kita mengembangkan konsep Outlook ASEAN Indo Pasifik, sekitar setahun yang lalu pada saat Indonesia mulai mempresentasikan konsep indo Pasifik ASEAN ini. (DND/DID/ES)

Berita Terbaru