SKP Angkie Yudistia Apresiasi Kesiapsiagaan Tim Penanggulangan Bencana Merapi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 November 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.072 Kali

Staf Khusus (Stafsus) Presiden Angkie Yudistia, Selasa (11/11), mengunjungi Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Merapi di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. (Foto: Tim SKP Angkie Yudistia)

Staf Khusus (Stafsus) Presiden Angkie Yudistia, Selasa (11/11), mengunjungi Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Merapi di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Kunjungan ini untuk mengetahui langsung kondisi salah satu gunung teraktif di Indonesia yang statusnya sudah dalam siaga (level III).

Ditemui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan, Angkie mengapresiasi kesiapsiagaan tim reaksi cepat (TRC) BPBD Sleman, yang melakukan pantauan selama 24 jam tanpa henti untuk memastikan setiap langkah mitigasi dan evakuasi bisa dilakukan secara terukur.

“Saya meyakini seluruh personel yang bertugas adalah orang-orang terbaik dan terlatih dalam menghadapi situasi krisis kebencanaan. Pengalaman erupsi Merapi tahun 2006 dan 2010, menjadi bekal menghadapi kondisi Gunung Merapi saat ini dan waktu mendatang,” ujarnya.

Dalam peninjauan tersebut, Angkie juga menerima beberapa catatan dari tim Posko Penanggulangan Bencana Gunung Merapi yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo setibanya di Jakarta akhir pekan ini.

Sebagaimana dilansir oleh laman slemankab.go.id, menyikapi naiknya status Gunung Merapi dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) pemerintah daerah telah menyiapkan barak pengungsian Merapi di dua lokasi yaitu Glagaharjo dan Gayam, Agromulyo, Cangkringan, Sleman. Jumlah masyarakat yang telah dievakuasi di barak pengungsian berjumlah sebanyak 185 jiwa yang terdiri dari penduduk lansia, ibu hamil, orang tua, dan anak-anak.

Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), aktivitas kegempaan Gunung Merapi beberapa hari terakhir mengalami peningkatan. Pantauan pada periode Rabu (11/11) pukul 12.00-18.00 WIB, menunjukkan adanya 19 kali gempa guguran. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi dihimbau untuk waspada.

BPPTKG merekomendasikan agar penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dihentikan. Pelaku wisata juga diminta untuk tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III tersebut, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi. (TIM SKP ANGKIE YUDISTIA/UN)

Berita Terbaru