Soal Arus Mudik Lebaran, Mendagri: Kita Ikut Berduka, Ikut Menyesal Sampai Belum Bisa Nyaman

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Juli 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 29.418 Kali

BrexitMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan, pemerintah khususnya di jajaran Kementerian Dalam Negeri sudah mempersiapkan secara maksimal terhadap pelaksanaan arus mudik lebaran Idul Fitri 1437H. Hal ini semata-mata dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang melewati daerahnya pada saat mudik.

Namun, karena banyaknya warga yang ingin mudik menggunakan kendaraan lewat jalan tol, dan pemerintah tidak bisa membatasi atau melarang warganya untuk mudik naik mobil, maka terjadilah kemacetan di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), khususnya di jalan tol, yang mengakibatkan terjadinya belasan korban jiwa. Padahal, jalur di Selatan justru sepi.

“Ya ini kalau ada musibah ya itu bagian dari musibah, kita ikut berduka, ikut menyesal sampai belum bisa nyaman. Saya yakin ini bagian untuk evaluasi pemerintah pusat dan daerah supaya bisa lebih mengoptimalkan di tahun yang akan datang,” kata Tjahjo kepada wartawan usai menghadiri Silaturahmi dan Halal bi Halal dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/7) siang.

Mendagri Tjahjo Kumolo menjawab wartawan, di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/7) siang. (Foto: JAY/Humas)

Mendagri Tjahjo Kumolo menjawab wartawan, di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/7) siang. (Foto: JAY/Humas)

Terkait tudingan karena Pemerintah Daerah kurang tanggap dalam menghadapi arus mudik kali ini, Mendagri mempertanyakan tudingan tersebut.

“Daerah bisanya apa? Daerah mengkoordinasi dan menyiapkan. Desa, kelurahan,  kecamatan yang dipinggir Pantura semua 24 jam. Satpol PP-nya siap, Puskesmas-nya 24 jam, itu yang disiapkan. Dan semua, komunikasi dengan Polres setempat, dengan Kodim, dengan DLLAJR, dengan Perhubungan, semua. Semua juga termasuk radiogram kami yang kedua juga, termasuk SMS untuk melaksanakan apa yang menjadi instruksi Kementerian Perhubungan , Kementerian PUPR, kemudian Jasa Marga , semua sudah,” tegasnya.

Menurut Mendagri, guna perbaikan ke depan dalam mengelola perjalanan mudik lebaran, maka sesuai arahan Presiden  adalah mempercepat pembangunan tol , mulai dari Banda Aceh sampai Lampung, kemudian dari Merak, sampai Minggu lalu double track jalur kereta api, pantura  dan selatan juga diperbaiki, serta jalur alternatif.

“Karena ini kenaikannya hampir 4 persen, baik mobil pribadi, sepeda motor. Saya juga barui tahu bahwa di Indonesia ini per hari itu bisa mencapai 200% yang keluar yang baru,” ujar Tjahjo sembari menambahkan,  paling enggak 2-3 tahun dan mudah-mudahan ini ke depan akan semakin bagus karena ini komitmen dari Pak Jokowi mempecepat deregulasi, mempermudah  pembangunan jalan tol double track kemudian pembangunan tol laut.

Mengenai apakah akan memanggil menteri dan lembaga terkait, Mendagri menegaskan, bahwa

Itu haknya presiden. Namun untuk pemerintah daerah, menurut Tjahjo,  sudah dikerjakan semua. Dan daerah pun, lanjutnya, sudah mengerjakan  apa yang dijadikan instruksi.

“Misalnya,  Menkes menginstruksikan daerah untuk Puskesmas 24 jam itu berjalan baik, kemudian kami punya Satpol PP kerja dengan baik membantu Kepolisian, membantu TNI. Kami tanya ke panglima semua Kodim menyiapkan Aqua, menyediakan plastik buat buang air misalnya, saya kira semua sudah bergerak. Itu ya karena ini, 60 % melimpahnya mudik itu diluar perkiraan dan semua ingin menikmati jalur tol, saya kira itu,” terang Mendagri. (FID/JAY/ES)

 

 

 

Berita Terbaru