Apresiasi Kinerja K/L Soal Evakuasi WNI, Presiden juga Sampaikan Terima Kasih pada Warga Natuna

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 Februari 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 494 Kali

Presiden menjawab pertanyaan wartawan usai meninjau Kebun Bibit Desa, Senin (3/2), di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada kementerian/lembaga yang telah membantu kepulangan warga negara Indonesia dari Wuhan serta berterima kasih kepada penduduk Natuna atas penerimaan ‘lampu hijau’ yang telah diberikan.

“Saya sangat mengapresiasi, saya sangat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh kerja tim bersama Kementerian Luar Negeri, TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, BNPB, Menko PMK yang mengoordinir ini,” ujar Presiden Jokowi usai meninjau lokasi longsor di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (3/2).
Kepala Negara menyampaikan bahwa apresiasi yang diberikan karena keputusan kemarin yang sudah dilakukan sehingga evakuasi dalam waktu yang sangat singkat bisa dilakukan dengan baik, yaitu membawa WNI dari Provinsi Hubei, Kota Wuhan, dibawa kembali ke Tanah Air.
“Saya mengapreasi itu. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini adalah saudara-saudara kita sendiri,” tambah Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengakui bahwa ada beberapa alternatif untuk penempatan sementara warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan seperti Morotai dan Biak misalnya namun pemilihan Natuna utamanya karena kesiapan bandara dan tim kesehatan.
“Kita memang memerlukan, untuk turun itu memerlukan landasan, memerlukan runway sehingga pesawat bisa turun. Tidak semua pulau bisa dipakai,” tutur Presiden.
Lebih lanjut, Presiden sampaikan bahwa pemerintah juga mengukur tingkat kesiapan dari tim kesehatan yang ada di situ, sehingga keputusan dari tim adalah di Natuna.
“Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia, apapun mereka adalah saudara-saudara kita, ya,” tambah Presiden.
Sebanyak dua ratus empat puluh tiga (WNI dari Wuhan) itu, lanjut Presiden, adalah sehat tetapi dalam protokol kesehatan itu diperlukan yang namanya tahapan-tahapan sebelum dikembalikan ke keluarga.
“Tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean (bersih) sehingga bisa kembali ke keluarganya masing-masing. Itu adalah protokol kesehatan yang harus kita ikuti,” pungkas Presiden di akhir wawancara.(FID/EN)
Berita Terbaru