Soal Pemanfaatan ‘Rest Area’, Presiden Jokowi: Setop Starbucks, Ganti Soto, Timlo

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Juli 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 18.282 Kali
Presiden menjawab wartawan usai meresmikan jalan tol Solo-Ngawi ruas Kartasura-Sragen, di gerbang tol Ngemplak, Boyolali, Jateng, Minggu (15/7). (Foto: Humas/Jay)

Presiden menjawab wartawan usai meresmikan jalan tol Solo-Ngawi ruas Kartasura-Sragen, di gerbang tol Ngemplak, Boyolali, Jateng, Minggu (15/7). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan bupati atau wali kota untuk bekerja sama dengan pengelola/BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mengelola jalan tol dalam pemanfaatan rest area di jalan tol.

“Semua produk tidak hanya makanan dan minuman produk-produk yang menjadi unggulan daerah saya kira bisa ditampilkan semuanya di rest area karena di situlah kegiatan ekonomi tumbuh dengan cepat,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan jalan tol Solo-Ngawi ruas Kartasura-Sragen, di gerbang tol Ngemplak, Boyolali, Jateng, Minggu (15/7) pagi.

Presiden optimistis para bupati/wali kota melaksanakan harapannya itu. Ia menambahkan bahwa belum perlu ada instruksi tertulis, seperti instruksi presiden (inpres) terkait kerja sama pemanfaatan tersebut.

Namun kalau perintah belum dilaksanakan, Presiden tidak memungkiri akan menggunakan inpres.

Presiden Jokowi menegaskan, ini bukan hanya sekadar urusan pemasukan (income), tapi keberpihakan pada brand-brand lokal.

“Sekarang setop untuk Starbucks dan sejenisnya, ganti dengan yang tadi saya sebutkan soto, satai, tahu guling, timlo, nasi liwet, tengkleng, dan produk-produk yang menjadi unggulan daerah: telur asin, batik, kerajinan tangan,” tegas Presiden.

Terkait sewa yang mahal, Presiden mengatakan bahwa itu bagiannya menteri terkait, bisa disubsidi dari kementerian. (RAH/ES)

Berita Terbaru