Soal Pembebasan 2 WNI di PNG, Presiden Jokowi: Tidak Ada Pemberian Imbalan Uang

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 September 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 20.735 Kali
Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI dan Kapolri menjawab wartawan, di Palu, Sulteng, Jumat (18/9) lalu

Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI dan Kapolri menjawab wartawan, di Palu, Sulteng, Jumat (18/9) lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji semua pihak yang berhasil melaksanakan proses pembebasan warga negara Indonesia di Papua Nugini (PNG). Presiden Jokowi juga menegaskan tidak ada pola pemberian imbalan uang atas pembebasan tersebut.

“Saya senang sekali, bangga, mereka bekerja senyap, tidak banyak bicara, tetapi mempersiapkan, dan sampai detik terakhir kemarin, saya hanya perintahkan menunggu perintah dari Panglima Tertinggi,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan setelah tiba di Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie , Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (18/9) malam.

Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengutip pernyataan Presiden Jokowi kepada wartawan menyebutkan,  saat  terjadi  penyanderaan terhadap dua  Warga Negara Indonesia (WNI), yaitu Ladiri dan Badar,  Presiden  langsung    memerintahkan  kepada  Menteri Koordinator bidang Politik Hukum    dan Keamanan  (Menkopolhukam)  untuk berkoordinasi dengan  Menteri Luar Negeri,     Panglima     TNI,  Kapolri, dan Kepala BIN untuk bekerja.

“Oleh sebab itu jam empat kemarin  (Kamis, 17/9) saya telepon Perdana Menteri Papua Nugini, telepon PM Peter O’neil. Saat itu yang saya sampaikan adalah Indonesia siap membantu penuh untuk menyelesaikan masalah penyanderaan. Itu jam empat sore kemarin saya telepon. Dan Alhamdulillah 4 jam setelah itu, setelah kita telepon, jam 8 malam, saya dikabari lagi sudah bisa bebas dan sudah bisa diselesaikan, tetapi saat itu memang masih di hutan, sehingga kita belum menyampaikan,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, saat ini kedua WNI yang disandera itu sudah berada di Konsulat RI di Vanimo. “Kita berharap agar keamanan di Papua juga tetap terjaga,” tegasnya.

Ary menambahkan, Presiden Jokowi juga meminta Menlu Retno Marsudi untuk mencari tahu kelompok atau pihak yang bertanggung jawab atas penyanderaan itu. “Itu yang saya tadi siang (Jumat, 18/9) saya sampaikan kepada Menlu untuk mencari informasi masalah itu. Iya tadi Menlu belum menginformasikan lagi. Tadi saya sudah saya perintahkan untuk cari tahu siapa,” kata Ari mengutip Presiden Jokowi..

Presiden Joko Widodo juga menyampaikan ucapan terima kasih atas peran pemerintah Papua Nugini yang juga telah membantu proses pembebasan sandera tersebut.

Turut mendampingi Presiden saat memberikan     keterangan    p ers, Panglima TNI Gatot  Nurmantyo, Kapolri Badrodin     Haiti  dan     Gubernur     Sulawesi     Tengah    Aladin Djanggola. (WID/ES)

Berita Terbaru