Soal Politisi Jadi Komisaris BUMN, Presiden Jokowi: Semua Memakai Proses Seleksi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 Maret 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 31.528 Kali
Jajaran direksi dan komisari Bank BRI hasil RUPS di Jakarta, Kamis (19/3) kemarin

Jajaran direksi dan komisari Bank BRI hasil RUPS di Jakarta, Kamis (19/3) kemarin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait berbagai pandangan yang mempersoalkan masuknya sejumlah politisi maupun tim relawan menjadi komisaris di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kepada wartawan yang mencegatnya seusai menunaikan shalat Jumat, di sebuah masjid di samping Istana Kepresidenan, Yogyakarta, Jumat (20/3), Presiden Jokowi semula meminta wartawan menanyakan masalah masuknya sejumlah politik dan relawan sebagai komisaris ke Menteri BUMN.

Namun sejurus kemudian, Presiden Jokowi menambahkan, bahwa masuknya politisi dan relawan itu melalui proses seleksi. “Yang jelas itu, semuanya kan memakai proses seleksi, saya ngga anu ke sana, tapi yang jelas semuanya memakai proses seleksi,” tegasnya.

Bukan ujuk-ujuk? “ Ya coba aja dilihat. Kalau memang dianggap tidak capable, tidak punya kemampuan, ngga ngerti manajemen, ya coba aja dilihat,” kata Jokowi.

Presiden menegaskan, bahwa masuknya sejumlah politisi dan tim relawan sebagai komisaris BUMN itu, bukanlah hanya sekedar pajangan. “Tidak, yang jelas semuanya harus bekerja. Semuanya lewat seleksi, diseleksi,” ujarnya.

Presiden Jokowi mengaku tidak mengetahui siapa saja politisi atau mantan relawan yang masuk menjadi komisaris BUMN. Tapi ia menegaskan, bahwa semuanya lewat tahapan seleksi, baik untuk manajemen direksi maupun di komisaris.

Menurut Presiden, pemerintah ingin BUMN ke depan jadi motor penggerak ekonomi terutama infrastruktur. “Jadi, jangan dianggap kita main-main, ngga ada,” tegasnya.

Soal suara-suara yang menuduh keterlibatannya, Presiden Jokowi menganggap biasa saja. “Saya kira suara-suara seperti itu biasa. Ya, kita dengan tetapi yang jelas lewat proses seleksi,” tegasnya.

Pemberitaan di sejumlah media massa akhir-akhir ini mengemukakan masuknya sejumlah nama politisi dan mantan relawan ke dalam jajaran BUMN, di antaranya Bank Mandiri (Darmin Nasution dan Cahaya Dwi Rembulan Sinaga), Bank BNI (Rizal Ramli, Pataniari Siahaan, Revrison Baswir, dan Anny Ratnawati), Bank BRI ( Mustafa Abubakar dan Sonny Keraf), Jasa Marga (Refly Harun), PT Telkom Indonesia (Hendri Saparini), dan PT Telkomsel (Diaz Hendroprijono).

(Humas Setkab/ES)

 

Berita Terbaru