Soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Presiden Jokowi Akan Sampaikan Penjelasan Rinci

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 32.106 Kali
Presiden Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta saat meninjau fasilitas smart city Jakarta (29/1). (Foto:Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta saat meninjau fasilitas smart city Jakarta (29/1). (Foto:Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji dalam waktu dekat akan menjelaskan secara rinci dan terbuka proyek high speed train (HST) atau kereta api cepat Jakarta-Bandung yang kini banyak dibahas dan dibicarakan.

“Nanti semua akan disampaikan secara detail dan rinci dari awal sampai akhir prosesnya, rapat-rapatnya berapa kali kemudian juga mengenai biayanya, semuanya,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai melaksanakan salat Jumat, di Masjid Fatahillah, Balaikota DKI Jakarta, Jumat (29/1) siang.

Menurut Presiden, saat ini sedang disiapkan materi penjelasan yang akan diberikan secara terbuka. Namun ia memastikan, tidak akan ada yang ditutup-tutupi terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang groundbreaking-nya sudah dilakukannya pada Kamis (21/1) pekan lalu, di Perkebunan Maswati, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat itu.

“Ini baru disiapkan, semuanya akan terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi,” kata Presiden Jokowi yang saat itu didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Sebelumnya Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengatakan Presiden Jokowi akan terbuka menerima masukan dalam pengerjaan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang sudah dimulai beberapa waktu lalu itu.

“Setelah peletakan batu pertama pelaksanaan proyek kereta cepat, ada masukan-masukan, ini yang kita baca di publik, ada dari anggota DPR, ada dari kelompok masyarakat, tentu ini didengar oleh presiden,” kata Johan.

Menurut Jonan, Presiden berharap Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) juga merespons tanggapan masyarakat itu.

Masukan Menteri

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP menjelaskan, Presiden Jokowi memutuskan pelaksanaan proyek KA cepat itu setelah mendapat masukan dari menteri-menteri terkait. Namun di tengah-tengah keputusan itu, lanjut Johan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian publik, misalnya, soal perizinan.

Menurut Johan, Presiden terus-menerus mengevaluasi proyek itu, sementara proyek KA cepat Jakarta Bandung ditetapkan melalui proses yang panjang.

“Yang saya dengar proyek ini sudah dibicarakan sejak setahun lalu, termasuk Amdal, misalnya, itu kan dibicarakan sejak enam bulan lalu,” ujar Johan. (DNS/ANT/ES)

Berita Terbaru