Soal Reshufle Kabinet, Mensesneg: Kita Butuh Pemerintahan Yang Makin Efektif
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjelaskan, reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (12/8) ini terhadap 5 (lima) menteri dan Sekretaris Kabinet dilakukan karena ada dinamika di tingkat global maupun nasional terutama sekali dalam dinamika ekonomi yang membutuhkan respon yang sangat cepat dari pemerintah.
Jadi oleh karena itu, Presiden merasa untuk memerlukan suatu terobosan bagi percepatan kerja-kerja kabinet, kata Pratikno kepada wartawan seusai pelantikan 5 menteri dan Sekretaris Kabinet, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8) siang.
Mensesneg menjelaskan, intinya adalah bahwa ada situasi yang membutuhkan juga orang/personel dan seterusnya, yang tepat sesuai kebutuhan. Jadi itu intinya, bahwa Presiden mengucapkan terima kasih kepada beliau-beliau yang diganti.
Beliau-beliau juga orang-orang yang perlu dedikasi, kerja keras, dan seterusnya, tetapi perkembangan keadaan membutuhkan Presiden untuk membuat langkah-langkah baru termasuk dalam pergantian beberapa menteri, tutur Pratikno.
Dengan reshufle kabinet, lanjut Mensesneg, diharapkan juga akan mempercepat gerak pemerintahan. Ia menegaskan, dukungan dari menteri sebelumnya juga sangat dibutuhkan karena sudah beberapa waktu, beberapa bulan, menteri-menteri yang lama juga sudah banyak melakukan aktivitas-aktivitas penting untuk dilanjutkan.
Berarti ini murni karena ekonomi ya? Sebetulnya itu dan tentu saja kita juga ingin ada pemerintahan harus segera efektif, efisien, pemerintahan semakin kokoh, terkonsolidasi, pemerintahan semakin bergerak dengan cepat dan mendapatkan dukungan luas dari apsar, dari masyarakat nasional dan global, terang Pratikno.
Mengenai nama-nama baru seperti Rizal Ramli, Darmin Nasution, dan Pramono Anung, Mensesneg menjelaskan, pertimbangannya adalah satu, kita butuh pemerintahan yang makin efektif, makin konsolidatif, bergerak dengan cepat sesuai dengan kebutuhan, tantangan yang dihadapi saat ini melibatkan dukungan luas dari masyarakat nasinoal, juga dari dukungan masyarakat internasional.
Mensesneg juga menyampaikan, bahwa penilaian terhadap para menteri sudah dilakukan selama beberapa bulan, Presiden baru saja me-review kerja-kerja kabinet.
Jadi beliau tentu saja, tidak secara spesifik berapa hari di-review, tapi ini sebuah perjalanan panjang yang Presiden sendiri yang tahu, papar Pratikno.
Sementara mengenai jabatan Luhut B. Pandjaitan sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) terkait dengan dilantiknya dia sebagai Menko Polhukam, Mensesneg Pratikno mengatakan, sementara kosong, belum ada keputusan mengenai hal tersebut. Namun demikian, lanjut Pratikno, unit-unit yang ada di dalam KSP tetap berfungsi sampai ada keputusan lebih lanjut. (UN/SLN/DNS/ES)