Soal WNI di Filipina, Menlu Retno: Semua Upaya dan Komunikasi Terus Dilakukan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 29.237 Kali
Menlu Retbo menjawab pertanyaan wartawan di bandara Halim Perdanakusuma (23/4). (Foto: Humas/Nia)

Menlu Retno menjawab pertanyaan wartawan di bandara Halim Perdanakusuma (23/4). (Foto: Humas/Nia)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyampaikan masih terus komunikasi secara intensif dengan Menlu Filipina. Hal itu disampaikan saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai penyanderaan warga negara Indonesia (WNI) di Filipina usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam lawatan ke-4 negara Eropa di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta (23/4).

“Kita masih terus, walaupun kita jauh, kita di luar, tetapi dari waktu ke waktu saya terus memantau, saya terus berkomunikasi,” tutur Menlu Retno.

Lebih lanjut, Retno menyampaikan bahwa percakapan terakhir dengan Menlu Filipina saat berada di Belanda dan menjelang keberangkatan kembali ke Indonesia.

“Sehingga semua perkembangan, komunikasi, saran kita, dan sebagainya terus kita lakukan. Informasi yang kami peroleh adalah bahwa Warga Negara Indonesia alhamdulillah sampai saat ini masih dalam kondisi baik,” ujar Retno.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, menurut Retno, kepada 14 WNI dalam kasus tersebut. “Kita melakukan komunikasi secara intensif. Sekali lagi, dari hari H kita terus melakukan komunikasi dengan otoritas Filipina mengenai masalah cara penyelesaian yang terbaik,” tegas Menlu.

Antusiasme diaspora Indonesia

Sementara itu, saat ditanya mengenai diaspora Indonesia di Eropa, Menlu Retno menyampaikan
antusiasme WNI untuk bertemu dengan Presiden termasuk dari diaspora Indonesia yang ada di 3 negara, Jerman, Inggris, dan juga Belanda sangat tinggi sekali.

“Di Belanda memang kita juga melibatkan tidak hanya WNI tetapi orang-orang Belanda yang cinta Indonesia,” ujar Retno

Komunitas yang hadir, tambah Retno, berasal dari Indonesia Netherlands Society, termasuk wakil-wakil dari Indonesia Netherlands Youth Society.

“Karena anak-anak muda Belanda sudah membuat suatu organisasi, membangun jembatan bagaimana anak-anak muda Belanda ini bisa mendekatkan hubungan dengan anak-anak muda Indonesia,” pungkas Retno akhiri jawaban kepada wartawan. (UN/EN)

Berita Terbaru