Stafsus Presiden Putri Tanjung Gelar Pahlawan Digital UMKM Roadshow di Banyuwangi
Stafsus Presiden Putri Tanjung dalam acara Pahlawan Digital UMKM Roadshow, Minggu (21/11/2021), di El Hotel Royale, Banyuwangi, Jatim. (Tangkapan Layar Dispendik Banyuwangi)
Staf Khusus (Stafsus) Presiden Putri Tanjung menggelar Pahlawan Digital UMKM Roadshow: Educating Youth Business dengan tema “Membangun Bisnis yang Kreatif dan Berdampak”, Minggu (21/11/2021), di El Hotel Royale, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Acara yang digelar oleh Sekretariat Kabinet (Setkab) bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dibuka langsung oleh Deputi Bidang Administrasi (Demin), Sekretariat Kabinet (Setkab), Farid Utomo.
“Mbak Putri Tanjung ini menginisiasi atau mendapat tugas langsung dari Presiden untuk menggerakkan UMKM melalui pahlawan digital, karena di era teknologi yang sekarang ini digital begitu luar biasanya,” ujar Farid dalam sambutannya.
Demin mengungkapkan, Banyuwangi dipilih menjadi tempat pelaksanaan roadshow karena potensi dan energi yang dimiliki kabupaten ini untuk berkembang menjadi maju dan sejahtera. Dicontohkannya, Banyuwangi memiliki potensi alam yang sangat luar biasa yang dapat diangkat dan dikembangkan oleh para pahlawan digital UMKM.
“Inilah yang harusnya diangkat oleh pahlawan-pahlawan digital UMKM dari Banyuwangi. Jangan lupakan, jangan hilangkan kelestarian alam itu, tapi angkatlah budayanya,” ujarnya.
Pada pertemuan itu yang dihadiri 80 wirausaha muda Banyuwangi yang hadir langsung dan 300 orang yang hadir secara virtual ini, Stafsus Presiden Putri Tanjung menyampaikan bahwa pengusaha adalah orang yang mampu melihat permasalahan dan menciptakan solusi yang berdampak bagi banyak orang, khususnya calon konsumen.
“Jadi kita adalah agen pemecah masalah. Masalah di Indonesia ini banyak, kita sebagai pengusaha melihat itu sebagai peluang,” ujar Putri.
Putri kemudian menyampaikan langkah-langkah untuk menjadi creativepreneur. Pertama, mencari dan menghasilkan ide, yang bisa muncul dari hal-hal yang disukai, melihat permasalahan di masyarakat, sampai mencari tahu kebutuhan dan keinginan masyarakat.
“Ide tersebut harus bisa menyelesaikan masalah dan harus inovatif, harus berbeda,” ujarnya.
Setelah memiliki ide bisnis, langkah selanjutnya adalah menentukan model bisnis untuk merealisasikan ide tersebut. Model bisnis, ujar Putri, bisa dicari tahu dengan menonton video di YouTube hingga berselancar di Google.
Langkah berikutnya adalah membuat tujuan yang SMART, yakni spesifik, measurable atau bisa diukur, attainable alias bisa diwujudkan, relevan, dan time based.
“Kemudian, tentukan prioritas. Saat kita terlalu banyak project, kita harus tahu prioritas, buat priority matrix. Yang paling penting, kita harus prioritaskan project yang low effort tapi dampaknya besar. Kedua, cari effort yang lebih besar tapi dampaknya jauh lebih besar. Yang dampaknya kecil-kecil nanti-nanti saja. Ini sangat membantu kita jadi fokus,” tuturnya.
Terakhir, kata Putri, yang terpenting adalah konsisten dan lincah atau selalu beradaptasi. Kedua hal tersebut harus seimbang agar bisnis yang dijalankan bisa tetap bertahan.
Menutup paparannya, Stafsus Presiden Putri Tanjung tak lupa mengajak para pemuda dan pengusaha UMKM untuk terus meningkatkan terus keberanian untuk mencoba, melangkah, serta percaya pada diri sendiri.
“Semua orang punya racikannya masing-masing, jadi enggak ada racikan baku untuk jadi seorang pengusaha. Belajar dari cara mereka dan ambil tips and trick dari mereka yang cocok dengan kita. Saat kita belajar dari kesalahan orang lain, kita enggak akan melakukan kesalahan yang sama dan kita bisa meracik racikan kita sendiri,” pungkas Putri.
Selain Stafsus Presiden Putri Tanjung, hadir pula sebagai narasumber yakni Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM/Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network, Fiki Satari dan CEO Wahyoo, Peter Shearer. (TGH/FID/AIT/UN)
