Summit for Democracy-Day 2 (secara virtual), 10 Desember 2021
Yang Mulia Presiden Biden;
Yang Mulia pemimpin negara-negara sahabat.
Partisipasi Indonesia pada Summit for Democracy ini adalah refleksi komitmen Indonesia dalam memperkuat demokrasi. Setelah melalui perjalanan panjang, rakyat Indonesia telah memilih jalur demokrasi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. There is no point of return for democracy in Indonesia. Our work for democracy will continue.
Saya adalah pemimpin yang percaya bahwa demokrasi masih menjadi pilihan terbaik untuk mengelola pemerintahan. Kepercayaan tersebut juga dimiliki oleh rakyat Indonesia. Dalam Pemilu (Pemilihan Umum) 2019 yang lalu misalnya, tingkat partisipasi mencapai 81 persen, termasuk salah satu yang paling tinggi di dunia. Angka ini meningkat dari Pemilu sebelumnya, yaitu 75 persen. Sedangkan Pemilihan Kepala Daerah serentak di 269 wilayah di masa pandemi mencatat tingkat partisipasi 76 persen.
Hadirin yang mulia,
Demokrasi bukanlah tujuan akhir. Demokrasi adalah means to an end. Pada akhirnya, demokrasi harus membawa kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Kita harus bekerja keras dan memastikan bahwa democracy delivers.
Dalam dua dekade terakhir, kehidupan demokrasi berdampak besar bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Tingkat kemiskinan menurun dalam dua dekade terakhir, dari 19 persen menjadi 9 persen sebelum pandemi. Indeks Pembangunan Manusia terus naik mencapai kategori tinggi, pertama kali di tahun 2019. Pendapatan per kapita naik 400 persen, dari 780 dolar AS menjadi 4.100 dolar AS.
Hadirin yang mulia,
Kita semua seharusnya juga konsisten. Demokrasi harus dilakukan melewati batas negara kita. Demokrasi juga harus sejalan dengan dalam hubungan antarbangsa. Kita perlu jujur pada diri kita apakah regulasi dunia, apakah norms setting dijalankan dengan cara berdemokrasi yang setara di antara negara. Ketidakdemokratisan sistem keuangan global misalnya, menjadikan penyelesaian berbagai tantangan global tidak efektif dan inklusif.
Oleh karena itu, saya berharap agar Summit ini juga menjadi pengingat kita untuk memperkuat demokrasi dalam tatanan global, guna menghindarkan the mighty takes all. Mari kita terus jalin kerja sama memperkuat demokrasi, baik di negara kita masing-masing maupun di antara negara dunia.
Terima kasih.