Apresiasi Hasil Survei, Seskab: Persoalan Ekonomi Dan Asap Teratasi Kepercayaan Publik Pasti Kembali

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Oktober 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 31.077 Kali
Seskab Pramono Anung menjawab wartawan di ruang kerjanya, Jakarta, Jumat (9/10)

Seskab Pramono Anung menjawab wartawan di ruang kerjanya, Jakarta, Jumat (9/10)

Hasil survei Indo Barometer yang menunjukkan kepuasan publik terhadap satu tahun kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengalami penurunan, dan menunjukkan angka 47,3% yang kurang puas diapresiasi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.

“Apapun kami memberikan apresiasi terhadap yang melakukan survei tetapi kami meyakini kalau persoalan ekonomi, turbulensi ini bisa diatasi, dan juga persoalan-persoalan asap mudah-mudahan juga dalam waktu dekat ini juga akan teratasi, kami yakin pasti juga tingkat kepercayaan publik kepada pemerintahan ini pasti akan kembali,” kata Pramono kepada wartawan di ruang kerjanya, Gedung III Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Jumat (9/10) siang.

Hasil survei yang dirilis Indo Barometer, Kamis (8/10) menunjukkan, saat ditanya mengenai kepuasannya terhadap Presiden, sebanyak 47,3 persen responden mengaku kurang puas. Responden yang mengaku cukup puas dengan kinerja Presiden hanya 44,8 persen. Sisanya, 3,8 persen mengaku tidak puas sama sekali, 1,2 persen mengaku sangat puas, dan sisanya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Jika dijumlahkan antara yang sangat puas dan cukup puas, angkanya hanya mencapai 46 persen, turun dari survei bulan Maret 2015 sebesar 57,5 persen.

Menanggapi hal itu Seskab Pramono Anung meyakini, hasilnya tentu akan berbeda kalau surveinya dilakukan pada hari ini, dimana kurs Rupiah terhadap dollah AS pada hari ini (Jumat, 9/10) sudah kembali pada angka kurang lebih Rp 13.400 – Rp 13.500, kemudian indeks harga saham gabungan juga mengalami kenaikan, adanya stabilisasi persoalan ekonomi walaupun juga tidak bisa ditutup masih ada persoalan hal yang berkaitan dengan asap.

“Untuk itulah, sekarang Presiden Jokowi sedang ada di Sumatera Barat, Padang, Pekanbaru, dan Jambi. Beliau saat ini sedang ada di Kampar, Riau,” jelas Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.

Seskab menegaskan, pemerintahan ini secara sungguh-sungguh bekerja. Masyarakat juga bisa melihat bagaimana Presiden Jokowi mendedikasikan waktunya, kepemimpinannya itu dari pagi sampai malam untuk memikirkan persoalan bangsa.

Tekait persoalan ekonomi, Seskab juga menyampaikan bahwa perlu dipahami bahwa persoalan ini juga bukan hanya persoalan lokal atau domestik  tetapi mayoritas persoalan ini yang timbul akibat dari luar.

Pembenahan Struktural (Structural Reform)

Lebih lanjut Mas Pram mengemukakan, pemerintahan ini mengantisipasi bagaimana kemudian mengeluarkan yang disebut dengan structural reform atau melakukan reformasi besar-besaran dalam birokrasi dan regulasi.

“Kami meyakini ke depan pasti ini akan memberikan manfaat yang cukup banyak. Oleh karena itulah, sekarang ini pemerintah memotong aturan di kehutanan, di perdagangan, di perindustrian, pertanahan dan berbagai sektor lain,” papar Mas Bas Pram.

Bahkan dalam waktu dekat ini, lanjut Seskab, pemerintah akan mengundang bupati, kepala daerah, wali kota untuk mensinkronkan apa yang sudah diputuskan di pusat untuk mempercepat, men-speed up agar  tentunya juga sinkron dengan apa yang dilakukan di daerah.

Mengenai evaluasi internal, Seskab Pramono Anung mengatakan, bahwa hal itu dilakukan secara internal. Ia menyebutkan, Presiden setiap waktu juga meminta Seskab, Mensesneg untuk membuat laporan kegiatan dari masing-masing Menteri.

Namun Seskab menilai, akhir-akhir ini soliditas di tingkat pemerintahan sangat tinggi, kohesivitas yang baik, manajerial yang makin lama makin baik di kalangan pemerintah. “Hal itu juga kalau dilihat dalam beberapa waktu satu, dua bulan ini kan sound bite-nya kan sudah mulai ada keseragaman walaupun sedang menghadapi tekanan karena akibat ekonomi dunia, tetapi kan nampak betul pemerintah bekerja,” terangnya.

Terhadap keseluruhan yang dilakukan pemerintah, menurut Seskab, Presiden Jokowi menunjukkan optimism, dan gambaran itu tergambar dengan di masyarakat. “Sehingga dengan demikian, kami meyakini ya kalau mau survei boleh-boleh saja nanti kalau ekonominya sudah mulai normal kan pasti baik-baik saja kan begitu,” pungkasnya. (EN/DNS/ES)

Berita Terbaru