Tak Hanya Bangunan Fisik, Presiden: Lewat Infrastruktur Dibangun Peradaban hingga Daya Saing Bangsa

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Maret 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 1.607 Kali

Presiden Jokowi di Bandar Udara Kuabang, di Halmahera Utara, Maluku Utara, Rabu (24/03/2021). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Pembangunan infrastruktur yang tengah gencar dilakukan di Tanah Air bukan hanya untuk membangun fisik bangunan, tetapi terdapat banyak hal yang akan muncul dan berkembang dengan adanya pembangunan berbagai infrastruktur tersebut.

Hal tersebut disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Terminal Bandar Udara Kuabang, di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Rabu (24/03/2021) siang.

Pertama, dipaparkan Presiden, pembangunan infrastruktur yang dilakukan di seluruh Indonesia adalah bagian dari upaya untuk membangun peradaban.

“Infrastruktur itu adalah membangun peradaban. Ini yang sering enggak kita sadari bahwa infrastruktur itu membangun peradaban,” ujarnya.

Dicontohkan Kepala Negara, pembangunan jalan dari Halmahera Utara ke Sofifi telah membangun peradaban baru, dari yang dulunya ditempuh dengan berjalan kaki sekarang dapat ditempuh dengan kendaraan.

“Misalnya, sekarang ada bandara, artinya apa? Kita disiplin harus tepat waktu karena datang ke bandara untuk terbang ke kota lain dan waktunya/jamnya sudah ditentukan, kalau tidak, berarti ditinggal oleh pesawat. Itu juga membangun kedisiplinan baru, membangun peradaban,” ungkapnya.

Kedua, dengan infrastruktur yang terus berkembang juga dapat meningkatkan daya saing atau competitiveness bangsa.

“Ini yang juga kita harus tahu semuanya bahwa membangun infrastruktur itu bukan hanya melulu fisik, tidak, tetapi kita membangun sebuah kompetisi, membangun sebuah competitiveness (daya saing) dengan negara-negara lain,” ujarnya.

Ketiga, Kepala Negara mengungkapkan, pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia merupakan wujud dari pengamalan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Upaya pembangunan saat ini telah bertransformasi dari Jawa-sentris menjadi Indonesia-sentris.

“Pak, jalannya yang dibangun jangan hanya yang di Jawa saja. Airport-nya, bandar udaranya yang dibangun juga jangan di Jawa dan Sumatra saja. Kami di bagian timur juga memiliki hak yang sama untuk memiliki airport, memiliki jalan yang baik,” ujar Presiden mengutip masukan yang sering didengarnya dari masyarakat.

Terakhir, pembangunan infrastruktur juga dimaksudkan untuk membangun konektivitas antarwilayah di seluruh penjuru Tanah Air.

“Menyatukan, membangun persatuan dan kesatuan kita, menyatukan antardaerah, antarkabupaten/kota, antarprovinsi, antarpulau, antarwilayah, sehingga kita bersatu. Dari Halmahera Utara bisa terbang ke Jakarta, bisa terbang ke Aceh, bisa terbang ke Kalimantan, juga bisa terbang ke timur, ke Papua. Ini bisa menyatukan,” pungkas Presiden. (TGH/UN)

Berita Terbaru