Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,7%, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Optimistis
Dalam rangkaian kunjungannya ke Filipina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dan berdialog dengan warga Indonesia yang tinggal di negara tersebut. Dialog digelar di Gedung KBRI Manila, Filipia, Senin (9/2) pagi.
Dalam acara yang dihadiri Ibu Negara Iriana dan Duta Besar RI untuk Manila Johny Lumintang itu, Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk menanamkan sifat optimistis dalam bidang ekonomi ke depan.
Diakui Presiden, banyak negara yang merevisi target pertumbuhan ekonominya pada 2015m seperti China dari tujuh persen menjadi enam persen. Namun Indonesia yang pada 2014, pertumbuhannya mencapai 5,1% pada 2015 menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,7%.
“Saya yakini pertumbuhan ekonomi akan bisa kita pegang, ujar Presiden Jokowi.
Untuk mencapai angka pertumbuhan tersebut, menurut Jokowi, tahun ini dan beberapa tahun ke depan pemerintah bekerja sama dengan pihak lain membangun infrastruktur seperti jalan trans Sumatera, bandara, dan lainnya.
“Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita, saya yakin kita bisa tumbuh di atas tujuh persen,” kata Presiden.
Karena itu, Kepala Negara meminta kepada pelajar dan mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya untuk kembali ke Tanah Air agar dapat dikembangkan di Indonesia. “Jangan tinggal terus di sini dan tidak pulang,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga ditanya mengenai kelanjutnya beasiswa afirmasi yang sudah berlangsung antara Filipina dan Indonesia. Menurut Presiden Jokowi, program ini aka terus dilanjutkan dalam masa pemerintahannya.
Diakhir kegiatan, sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat Indoneaia di Filipina, Presiden jokowi mengajak masyarakat berfoto bersama.
Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menter Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, Meteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Gubernur Lemhanas Budi Susilo S, Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar, dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. (SK/ES)