Tekankan Keamanan, Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan 10 WNI Yang Disandera di Filipina

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 Agustus 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 21.472 Kali
Menlu Retno Marsudi menjawab wartawan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/8) petang. (Foto: Oji/Humas)

Menlu Retno Marsudi menjawab wartawan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/8) petang. (Foto: Humas/Oji)

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membebaskan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di wilayah Filipina. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengemukakan, pihaknya melakukan kontak dengan petugas yang ada di lapangan untuk mengetahui perkembangan situasi di lapangan.

“Sejauh ini belum ada perkembangan signifikan yang dapat disampaikan,” kata Retno menjawab pertanyaan wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan perwakilan Qatar, Khazanah Berhad, dan Yordania, di Istana Merdeka, Selasa (2/8) petang.

Sebelumnya, Menlu telah melakukan pertemuan dengan keluarga sandera bersama dua orang anggota Komisi I DPR RI. Menlu juga menyebutkan, bahwa komunikasi juga terus dilakukan dengan pihak keluarga.

“Kita memahami kekhawatiran yang ada di pihak keluarga. Dan kita minta terus dukungan dari keluarga, agar upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dapat membuahkan hasil,”ujar Retno.

Menurut Menlu, faktor keselamatan merupakan prioritas dalam upaya pembebasan 10 sandera. Ia bisa memahami dengan kerisauan pihak keluarga ke-10 WNI yang sedang disandera. Namun Menlu menegaskan, bahwa pemerintah memberikan komitmen yang tinggi dalam upaya pembebasan tersebut.

Sedangkan berkaitan dengan uang tebusan, Menlu menegaskan bahwa kebijakan Pemerintah Indonesia adalah “no ransome policy”.

Dukungan dari Filipina
Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan, bahwa Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sejak awal telah menyatakan komitmen yang tinggi dan memberikan upaya semaksimal dalam upaya pembebasan sandera.

“Komitmen ini juga disampaikan pada saat Presiden Jokowi melakukan pembicaraan per telepon dengan Presiden Filipina,” jelas Retno seraya mengemukakan, dirinya juga akan melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan untuk mengetahui hasil dari pertemuan bilateral, antara Menteri Pertahanan Indonesia, Malaysia, dan Filipina di Bali.

Pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu dengan Menteri Pertahanan Malaysia, Dato’ Seri Hishammuddin Tun Hussein dan Menteri Pertahanan Filipina, Delfin N Lorenzana sendiri dilakukan dalam forum The 3rd Trilateral Defence Ministers Meeting,  1-2 Agustus, di Nusa Dua, Bali. Pertemuan ini antara lain membahas langkah-langkah pengamanan wilayah maritim di ?Laut Sulu. (RMI/ES)

 

Berita Terbaru