Tekankan Pentingnya Asupan Protein, Presiden Jokowi: Kita Ingin Anak-Anak Jadi Anak Yang Sukses
Presiden Jokowi meninjau Pemberian Makanan Tambahan di Kabupaten Belu, NTT, Rabu (28/12). (Foto: BPMI)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari pentingnya menyiapkan anak-anak Indonesia untuk menjadi pemuda Indonesia yang tangguh. Untuk itu, pemerintah pun bergerak sejak dini guna kepentingan Indonesia di masa-masa mendatang.
“Kita ingin anak-anak kita sehat, kita ingin ke depan anak-anak kita pandai. Negara kita juga ingin anak-anak kita nanti menjadi anak yang sukses. Jadi anak-anak harus kita pandaikan semuanya dan itu bisa dilakukan kalau anak-anak kita gizinya baik,” kata Presiden Jokowi saat mengunjungi Puskesmas Silawan yang terletak di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, serta di halaman belakang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Rabu (28/12) siang.
Di hadapan para ibu dan anak yang hadir, Presiden menekankan pentingnya asupan protein bagi tumbuh kembang anak-anak. Selain itu, sebagai makanan tambahan, pemerintah turut membagikan bantuan makanan tambahan berupa biskuit kaya protein kepada ibu hamil dan anak-anak. Presiden juga memberikan informasi seputar anjuran konsumsi biskuit tersebut kepada masyarakat yang hadir.
Selain itu, yang tak kalah pentingnya, Kepala Negara tak lupa mengingatkan kepada para ibu mengenai pentingnya air susu ibu (ASI) bagi anak-anaknya. Selama enam bulan pertama setelah kelahiran, para ibu diminta untuk selalu memberikan ASI kepada anak-anaknya.
“Saya ingin mengulang pesan yang disampaikan Bu Menteri Kesehatan, Prof. Dr. Nila Moeloek, mengenai ASI. Setelah melahirkan, selama enam bulan anak harus diberi ASI terus menerus. Ini penting sekali, karena kita ingin anak-anak kita semuanya sehat dan pandai. Jangan dilupakan itu,” tegas Presiden.
Tampak mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kesempatan itu Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Agraria Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. (UN/BPMI/ES)
