Tekankan Untuk Gizi dan Pendidikan, Presiden Jokowi: Jangan Sampai Dana PKH Untuk Beli ‘Make Up’

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Maret 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 18.125 Kali
Presiden Jokowi berdialog dengan penerima PKH, di Pangkal Pinang, Babel, Kamis (14/3) siang. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Jokowi berdialog dengan penerima PKH, di Pangkalpinang, Babel, Kamis (14/3) siang. (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, dana Program Keluarga Harapan (PKH) diberikan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan serta kesehatan dan gizi. Ia mencontohkan dana tersebut boleh dipakai untuk membeli seragam dan sepatu sekolah begitu juga untuk membeli ikan dan telur.

Kepada para penerima PKH, Presiden meminta agar memberi anaknya sebutir telur dan seekor ikan. Jangan seperti masa kecil dirinya, sebutir telur dibagi empat, enam, bahkan delapan.

“Jadi kita tidak ingin anak-anak kita ini kurang gizi, anak-anak kita ini stunting. Kerdil. Enggak boleh. Anak-anak kita harus kita beri gizi sebanyak-banyaknya agar sehat, agar pintar, agar cerdas, agar bisa sekolah. Oleh sebab itu, diberikan PKH,” kata Presiden Jokowi saat menyerahkan bantuan 1.200 PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), di Auditorium STMIK Atma Luhur, Kecamatan Gabek, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (14/3) siang.

Jangan sampai, lanjut Presiden, PKH tersebut untuk membeli baju atau make up.

Dalam kesempatan berdialog dengan penerima PKH, Presiden Jokowi menyampaikan, pada awal April dana PKH akan ditransfer kembali dengan nominal kurang lebih sama dengan yang diterima pada Januari lalu.

Namun Presiden wanti-wanti, agar sebelum dapat transfer direncanakan dulu pemakaian dana tersebut.

“Harus rinci begitu lho ya. Jangan nanti ada transfer langsung kaget, waduh ini transfer ini sudah keluar lagi satu juta, langsung bingung beli. Jangan seperti itu lho. Direncanakan uang ini harus tepat sasaran,” tutur Presiden Jokowi.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi kembali berpesan kepada para penerima PKH agar dana yang ada dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan keluarga, baik yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan gizi anak.

“Jangan keluar dari situ. Untuk beli pulsa tidak boleh, suaminya minta untuk beli rokok tidak boleh. Beli rokok suami tetap enggak boleh. tapi diberitahu baik-baik suaminya,” pungkas Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur Babel  Erzaldi Rosman. (UN/ES)

Berita Terbaru