Telah Tiba Di Bangladesh, Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 September 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 17.979 Kali
Bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya diterima oleh Dubes RI untuk Bangladesh dari Direktur BPNB, di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh, Kamis (14/9) sore. (Foto: BPMI)

Bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya diterima oleh Dubes RI untuk Bangladesh dari Direktur BPNB, di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh, Kamis (14/9) sore. (Foto: BPMI)

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam 30 menit, pesawat Hercules A 1316 tiba di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh, pada Kamis sore, 14 September 2017, sekira pukul 17.00 waktu setempat atau 18.00 WIB.

Pesawat tersebut mengangkut bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk diserahkan kepada para pengungsi Rakhine State, Myanmar, yang saat ini berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar.

Kedatangan bantuan tersebut disambut langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina Soemarno dan perwakilan dari pemerintah Bangladesh.

Bantuan tersebut kemudian langsung diserahkan oleh Direktur Tanggap Bencana BNPB Junjungan Tambunan kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina Soemarno. Selanjutnya, Rina Soemarno menyerahkan bantuan tersebut kepada pemerintah Bangladesh yang diwakili oleh Distric Commissioner Chittagong, Md Zillur Rahman Chowdhury.

Usai penyerahan, Rina Soemarno menyatakan apresiasinya atas bantuan kemanusiaan yang dikirimkan pemerintah Indonesia untuk Bangladesh. Menurutnya, masih banyak sejumlah masalah di lapangan yang membutuhkan bantuan dunia internasional.

“Senang sekali menerima pesawat pertama kiriman bantuan kemanusiaan untuk Bangladesh dari Indonesia. Sudah ditunggu-tunggu baik oleh pemerintah Bangladesh karena ada beberapa kendala keterbatasan di lapangan,” ujar Rina kepada para jurnalis usai penyerahan sebagaimana dikutip dalam Siaran Pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Lebih lanjut, Rina menjelaskan bahwa pihaknya akan membantu mendistribusikan kepada para pengungsi yang ada di Kota Coxs Bazar.

“Dari sini kita akan membantu membawa ke Kota Coxs Bazar, kota terdekat dengan daerah pengungsi sekitar 170 KM dari kota ini. Kita akan bantu sampai di sana,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Rina juga menjelaskan kondisi saat ini di sejumlah tenda pengungsian yang ada di Kota Coxs Bazar. Menurutnya, kondisi tenda maupun para pengungsi saat ini cukup memprihatinkan.

“Kemarin saya ke Coxs Bazar, di sana camp-campĀ pengungsian sudah melebihi kapasitas sehingga dibangun camp-camp yang asal-asalan tendanya hanya didukung oleh tenda bambu yang kalau kena angin atau hujan angin akan terbang,” tutur Rina.

Untuk diketahui, pesawat Hercules A 1316 yang mendarat pertama kali di Bangladesh membawa bantuan kemanusiaan berupa tenda dan selimut. Sehingga bantuan tersebut akan sangat bermanfaat bagi para pengungsi.

Pesawat Kedua Tiba

Proses penurunan bantuan Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh.

Proses penurunan bantuan Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh.

Sementara itu, selang dua jam kemudian, pesawat Hercules A 1319 juga mendarat di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh. Pesawat tersebut membawa bantuan kemanusiaan berupa beras sebanyak 10 ton.

Pada saat kedatangan dan penurunan barang bantuan, tampak Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina Soemarno didampingi Distric Commissioner Chittagong, Md Zillur Rahman Chowdhury turut menyaksikan proses tersebut.

Sedangkan dua pesawat lainnya yang saat ini masih berada di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh, rencananya akan diberangkatkan esok hari. Rencana tersebut diungkapkan oleh Dansatgas Civic Mission TNI AU Marsma TNI Nanang Santoso kepada para jurnalis.

“Secepatnya kita sesuaikan dengan flight clearance yang diberikan. Menurut info Ibu Dubes, rencananya besok (15/9) dengan waktu yang sama. Kita akan laksanakan ini sampai tuntas sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia,” ujar Marsma TNI Nanang Santoso. (BPMI/ES/EN)

Berita Terbaru