Temui Ibu-Ibu Pendemo, Teten: Kita Atur Pertemuan Setelah Presiden Pulang Dari Eropa

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 27.747 Kali
Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Mensesneg Pratikno berfoto bersama Ibu-Ibu Pendemo yang mengecor kakinya dengan semen, di halaman Monas, Jakarta, Rabu (13/4) malam

Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Mensesneg Pratikno berfoto bersama Ibu-Ibu Pendemo yang mengecor kakinya dengan semen, di halaman Monas, Jakarta, Rabu (13/4) petang

Kepala Staf Presiden Teten Masduki didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, di halaman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (14/4) petang, kembali menemui sembilan ibu-ibu pendemo yang mengecor kakinya dengan semen di depan Istana Negara. Ibu-ibu pendemo yang sejak melakukan aksinya sejak Selasa (12/4) lalu itu memprotes pembangunan pabrik semen di wilayah pegunungan Kendeng, di Desa Tegaldoro, Kecataman Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Kepada ibu-ibu pendemo itu, Teten mengemukakan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersedia bertemu dengan mereka. Namun karena jadwal yang padat pertemuan akan diatur setelah Presiden Jokowi pulang dari lawatan ke sejumlah negara di Eropa.

“Kita akan atur pertemuan setelah Presiden pulang dari kunjungan kerja ke Eropa. Presiden akan ke Eropa dan pulang tanggal 24 April. Mungkin bisa diagendakan, Pak Presiden akan menyediakan waktunya,” kata Teten di hadapan para demonstran.

Janji Teten itu disambut haru para demonstran. Setelah mendengar usaha dan upaya yang terus dilakukan pihak Istana untuk menyelesaikan masalah ini, mereka pun satu persatu mau melepas cor semen di kakinya. Beberapa di antara mereka terlihat menitikkan air mata lalu membubarkan aksi unjuk rasa itu.

Sehari sebelumnya, Kepala Staf Presiden Teten Masduki didampingi Deputi V bidang Hukum, Pertahanan, Keamanan dan HAM Jaleswari Pramodharwardani juga telah menemui ibu-ibu pendemo yang mengecor kakinya dengan semen itu pada Selasa (12/4) pagi.

Menurut Deputi V Kepala Staf Presiden, Jaleswari Pramodharwardani, harapan warga hanya ingin bertemu Presiden Jokowi untuk melaporkan fenomena yang dialami di sekitar pegunungan Kendeng.

(KSP/ES)

Berita Terbaru