Temui Pedagang di Gorontalo, Presiden Jokowi: Kalau Dapat Suntikan Dana Omzetnya Harus Tambah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Maret 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 13.608 Kali
Presiden Jokowi berdialog dengan para pedagang UMi, di Pasar Sentral, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontali, Jumat (1/3) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi berdialog dengan para pedagang UMi, di Pasar Sentral, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontali, Jumat (1/3) pagi. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap para pedagang yang telah menerima suntikan dana pinjaman dari pemerintah, seperti melalui pembiayaan Ultra Mikro (UMi), omzetnya bisa bertambah. Misalnya, jika sebelumnya jumlah pelanggannya hanya 100 orang, harus dibuat agar bisa menjadi 200 orang.

“Jadi memang harus diperluas pasarnya, jangan sampai sudah pinjam karena omzetnya enggak tambah, enggak bisa nyicil, nah ini berbahaya. Jadi semuanya harus disiplin mengangsur, menyicilnya setiap bulan,” kata Presiden Jokowi saat bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi para pedagang penerima UMi, di Psar Sentral, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Jumat (1/3) pagi.

Sebelumnya Presiden Jokowi berpesan, kepada para pedagang penerima UMi, agar hati-hati menggunakan uang pinjaman yang diterimanya. “Yang namanya uang pinjaman harus menyicil tiap bulan, disiplin. Karena kalau ini disiplin naik lagi kelasnya, naik. Jadi mungkin nanti kalau pinjam naik, bisa kita punya warung sendiri, meskipun masih tetap nitip (dagangan) di warung (lain), punya warung juga sendiri, punya toko juga sendiri. Mestinya harus arah ke sana,” tuturnya.

Kepala Negara mengisahkan, dulu dirinya juga memulai dari usaha kecil, meminjam Rp10 juta, naik menjadi Rp30 juta, naik lagi menjadi  Rp500 juta, naik lagi miliar, yang akhirnya lunas.

Untuk berusaha, lanjut Kepala Negara, dulu dirinya juga memulai dari nol dan pinjaman, tapi disiplin mengangsur sehingga dipercaya. Kalau dipercaya, lanjut Presiden, mau meminjam lagi yang lebih besar menjadi mudah.

“Dulu tempat kerja ya seperti ini, separuhnya ini, kecil itu, tapi lama-lama gede, lama-lama gede, kemudian punya pabrik. Memang harus seperti itu. Enggak bisa tahu-tahu punya pabrik. Jadi memang harus kerja keras, jujur disiplin, harus seperti itu,” tutur Kepala Negara.

Banyak Program
Presiden Jokowi menjelaskan, pemerintah saat ini sedang mengembangkan banyak sekali program yang berkaitan dengan ekonomi kecil, seperti Program Mekaar, UMi,  dan juga bank wakaf mikro di pondok pesantren.

“Kita lakukan semuanya agar ekonomi-ekonomi kecil ini bisa tumbuh menjadi ekonomi menengah, harapan kita itu, bisa naik kelas,” ucap Presiden.

Kalau sudah masuk kelas menengah, lanjut Presiden, nanti bisa masuk lagi menjadi kelas lebih atas. “Semuanya memang dimulai dari kecil, jangan ujug-ujug langsung gede, enggak ada. Rumus seperti itu enggak ada. Semuanya harus lewat kerja keras, disiplin, saya rasa kita akan bisa naik ke kelas yang lebih,” tutur Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. (UN/ES)

Berita Terbaru