Temui Presiden Jokowi, Rosneft Siapkan USD 13 Miliar Bangun Kilang di Tuban

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 Mei 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 33.264 Kali
Presiden Jokowi bertemu dengan CEO Rosneft Igor Sechin, Jumat (20/5) pagi, di Radisson Blu, Sochi, Rusia. (Foto: BPMI/Rusman)

Presiden Jokowi bertemu dengan CEO Rosneft Igor Sechin, Jumat (20/5) pagi, di Hotel Radisson Blu, Sochi, Rusia. (Foto: BPMI/Rusman)

Presiden Joko Widodo, Jumat (20/5) pagi waktu setempat, melakukan pertemuan dengan CEO Rosneft, Igor Sechin beserta rombongan di Hotel Radisson Blu, Sochi, Rusia.

Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, CEO perusahaan multinasional terbesar yang dimiliki oleh pemerintah Rusia yang menghasilkan berbagai macam produk perminyakan ini berharap untuk dapat bekerja sama dengan Pertamina dalam membangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, dengan total investasi sebesar USD 13 miliar dan kapasitas produksi sebesar 320 ribu barel per hari.

Selain bekerja sama untuk dapat membangun kilang minyak di Tuban, Rosneft juga berkomitmen agar Pertamina dapat berperan serta dalam penambangan minyak di Rusia untuk kemudian dibawa ke Indonesia sebagai cadangan minyak nasional.

“Kita memang sudah melakukan pembicaraan cukup dalam dan mereka (Rosneft) berkomitmen bahwa Pertamina dapat turut berpartisipasi di ladang-ladang minyak di Rusia,” terang Menteri BUMN dalam keterangan persnya usai pertemuan tersebut.

Pemerintah Indonesia, lanjut Rini, saat ini sedang melakukan studi kelayakan terhadap ladang-ladang minyak Rusia tersebut dan menemukan kesimpulan bahwa ladang tersebut layak untuk digunakan.

“Potensinya kita targetkan 200 juta barel total, tapi harapannya dapat 35 ribu barel per hari,” ujarnya.

Dalam pertemuan, seperti diutarakan Menteri BUMN, Presiden menekankan agar kesepakatan pembangunan kilang di Tuban tersebut dapat segera diselesaikan agar nota kesepahaman dapat ditandatangani pada hari Kamis (26/5) di Jakarta.

“Kita targetkan dapat membangun penuh di 2018, kemudian Presiden menekankan bahwa seharusnya bisa dilakukan di akhir 2017. Mereka beri janji kepada Presiden akan bekerja sekeras mungkin untuk bisa mencapai target yang diharapkan,” tandas Rini.

Namun demikian, ujar Menteri BUMN, Presiden Jokowi mencari kemungkinan apakah selain kerja sama pembangunan kilang, pihak Rosneft dapat bekerja sama dalam pembangunan storage atau tempat penyimpanan cadangan minyak di Indonesia.

“Mereka (Rosneft) mau memberikan komitmen itu, bahkan mereka ingin menjadikan Tuban sebagai kota penghubung perdagangan minyak,” ujarnya.

Rini juga menambahkan, Presiden amat senang dengan kemungkinan kerja sama yang memungkinkan Indonesia punya cadangan minyak nasional di negeri kita sendiri.

Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto, yang turut hadir dalam keterangan pers tersebut menambahkan bahwa dalam kerja sama antara Rosneft dengan Pertamina nantinya, Pertamina akan memiliki peran yang lebih besar. Senada dengan apa yang dikatakan Dirut Pertamina, Rini Soemarno juga menerangkan bahwa bentuk kerja sama antara keduanya akan berupa joint venture.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. (TKP/UN)

Berita Terbaru