Tentukan Zonasi Tingkat Penularan, Pemerintah Bangun Sistem Informasi Terintegrasi BLC

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Juni 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.118 Kali

Presiden saat memberikan keterangan mengenai Penjelasan Zona Daerah Terkait Covid-19, Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (24/6).

Pemerintah telah membangun sebuah sistem informasi terintegrasi Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) untuk dapat menentukan zonasi tingkat penularan di masa Pandemi sekarang ini.

Hal tersebut disampaikan Presiden mengawali Keterangan Pers mengenai Penjelasan Zona Daerah Terkait Covid-19, Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (24/6).

”Sistem ini menjadi navigasi negara kita Indonesia dalam memahami perkembangan Covid-19 yang sangat dinamis setiap harinya, setiap minggunya, setiap bulannya. Dan melalui sistem ini, kita bisa menentukan zonasi tingkat penularan Covid-19,” tutur Presiden Jokowi.

Dengan sistem ini, Presiden sampaikan juga bisa diketahui berapa kabupaten, kota, dan provinsi yang berubah statusnya dari hijau menjadi kuning, hijau menjadi oranye, hijau menjadi merah, atau sebaliknya berubah merah menjadi oranye, merah menjadi kuning, serta merah menjadi hijau.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa ancaman Covid-19 ini belum berakhir bahkan beberapa hari terakhir penambahan kasus positif masih meningkat di beberapa daerah dan beberapa provinsi masih tinggi angka positifnya.

Menurut Presiden, Masyarakat berperan besar dalam menekan jumlah kasus dan mencegah penyebaran Covid-19.

Untuk itu, Presiden mengajak masyarakat untuk disiplin mengikuti dan mematuhi anjuran-anjuran yang sering disampaikan, yakni gunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak yang aman, dan hindari kerumunan.

”Saya minta juga agar masyarakat saling mengingatkan untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Ini yang harus terus kita lakukan, harus menjadi kebiasaan baru kita,” jelas Presiden.

Kepala Negara juga sangat mengapresiasi gubernur, bupati, wali kota, dan satuan gugus tugas di daerah yang telah berhasil menekan kasus di daerahnya, menekan angka kematian di daerahnya.

”Dengan sistem informasi yang terintegrasi tadi kita memiliki data-data dan setiap kebijakan-kebijakan yang kita lakukan selalu berdasarkan pada data sains, selalu juga meminta saran kepada para saintis, para ahli ilmu pengetahuan,” jelas Presiden.

Optimis Semakin Baik

Usai paparan Tim Gugus Tugas Covid-19, Presiden sampaikan bahwa data-data yang dimiliki sangat komplet dan dari data-data itulah dimutuskan kebijakan-kebijakan.

”Sebuah daerah yang ingin masuk ke new normal juga melalui tahapan-tahapan data yang kita lihat, prakondisinya seperti apa, kemudian setelah prakondisi timing-nya kapan, kemudian juga prioritasnya di sektor apa, semuanya berdasarkan data-data yang kita miliki,” ungkap Presiden.

Ia juga menyampaikan bahwa dari data-data yang ada semakin optimis karena semakin baik, tetapi juga harus tetap waspada.

”Saya ingin mengulang lagi, “Indonesia adalah bangsa yang besar dan berjaya, dengan gotong-royong, dengan kekompakan, dengan solidaritas antarmasyarakat sebagai modal utama, bersama kita saling menjaga, bersatu kita bisa,” pungkas Presiden.

Pada kesempatan tersebut, Tim Gugus Tugas yang terdiri dari Profesor Wiku Adisasmito, guru besar yang mendalami kebijakan kesehatan terutama sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi, serta Doktor Dewi Nur Aisyah, doktor ahli di bidang epidemiologi dan informatika penyakit menular, memberikan penjelasan mengenai zona daerah terkait Covid-19. (UN/EN)

Berita Terbaru