Terima Deputi PM Singapura, Presiden Jokowi Bahas Pengambilalihan FIR

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 November 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 20.409 Kali
pm singapura

Presiden Jokowi menerima Deputi PM Singapura Teo Chee Hean di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/11) sore.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Deputi Perdana Menteri (PM) Singapura Teo Chee Hean, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/11) sore.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan, beberapa isu dibahas dalam pertemuan itu. Yang pertama adalah penegasan kembali bahwa Indonesia dan Singapura adalah mitra yang sangat penting karena Singapura adalah investor yang paling besar untuk Indonesia, dan perdagangan kita dengan Singapura juga sangat besar.

“Menegaskan kembali  komitmen kedua Negara untuk melanjutkan hubungan ekonomi yang sangat kuat ini,” kata Retno kepada wartawan seusai mendampingi Presiden Jokowi menerima Deputi PM Singapura Teo Chee Hean.

Isu kedua yang dibahas, lanjut Menlu, adalah sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden jokowi ke Singapura waktu itu sempat dibahas masalah Batam-Bintan–Karimun.

“Presiden menyampaikan bahwa komitmen kita untuk meningkatkan daya tarik Batam-Bintan-Karimun untuk investor Singapura,” terang Retno.

Kemudian yang ketiga, juga dibahas mengenai masalah asap. Menurut Menlu, Singapura menyatakan komitmennya untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam konteks prevensinya ke depan.

Dari pihak Indonesia, lanjut Menlu, kita menekankan dalam konteks ASEAN kita  sudah memiliki ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollutiona, dan kita juga bekerjasama dalam konteks itu.

Menurut Menlu,  kita juga bicara mengenai FIR (Flight Information Region). Ia menyebutkan, Indonesia saat ini tengah mempersiapkan persiapan teknis dalam rangka pada satu titik nanti, mengambil kembali FIR kita yang dipegang Singapura.

“Singapura menjelaskan, FIR ini tidak ada kaitannya dengan kedaulatan, kita sudah punya roadmap dan kita sudah mempersiapkan. Singapura sepakat setuju untuk membantu Indonesia dalam mempersiapkan itu,” kata Menlu seraya mengingatkan bahwa tentunya persiapan ini juga tidak bisa dilakukan dalam 1 tahun, tapi kita tetap terus mempersiapkan.

“Jadi FIR ini mengenai masalah safety, masalah kesiapan teknis kita, kapasitas kita untuk menjaga keamanan dari penerbangan. Kita membuat roadmap terkait persiapan teknis kita menuju ke titik itu,” papar Retno.

Menurut Menlu,  persiapan dari Singapura belum dibahas secara detail. Ia menyebutkan, Dubes RI di Singapura nantinya akan menindaklanjuti kerjasama apa yang kira-kira dilakukan dengan Singapura untuk meningkatkan kapasitas kita dalam bidang safety itu.

Mendampingi Presiden Jokowi saat menerima Deputi PM Singapura itu selain Menlu Retno Marsudi, juga Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan. (DID/AGG/ES)

Berita Terbaru