Terima Masukan, Ulama Banten dan Jabar Apresiasi Presiden Jokowi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 November 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 28.504 Kali
Presiden berdialog dengan para kyai dan ulama di Istana Negara, Kamis (10/11). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden didampingi Mensesneg dan Menag berdialog dengan para kyai dan ulama di Istana Negara, Kamis (10/11). (Foto: Humas/Rahmat)

Dialog antara para ulama dan pengasuh pondok pesantren dari Banten dan Jawa Barat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/11) berlangsung dua arah, dimana para ulama dan pengasuh pondok pesantren diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan-masukan kepada presiden.

“Kami apresiasi sangat amat menerima masukan-masukan dari kami para kyai, ulama, pimpinan pondok pesantren se-Jawa Barat dan Banten,” kata Ustadz Ahmad Ruhiyat, pengasuh Pondok Pesantren At Tarbiyah, Karawang, Jawa Barat, usai bersama para ulama dan pengasuh pondok pesantren Banten dan Jawa Barat bertemu Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/11) sore.

Saat bertemu para ulama dan pengasuh pondok pesantren itu, menurut Ustadz Ahmad, Presiden Jokowi berpesan agar mereka menyampaikan hal-hal yang menyejukkan kepada umat yang mereka kelola di setiap mesjid, di setiap majelis tak’lim, di setiap pesantren-pesantren.

Ustad Ahmad Ruhiyat mengemukakan, dalam kesempatan itu, para ulama dan pengasuh pondok pesantren se Banten dan Jawa Barat memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang menghubungi, melakukan konsolidasi yang luar biasa kepada para ulama, ormas-ormas terbesar, dengan PBNU, dengan Muhammadiyah.

“Akan tetapi kami juga menyampaikan, agar Presiden juga menyambangi  para haba’i, dan alhamdulilah beliau mengapresiasi dari tanggapan yang saya sampaikan,” kata Ustad Ahmad.

Habib yang diusulkan juga diundang presiden, lanjut Ustadz Ahmad, adalah habib yang memiliki jamaah di setiap manakiban, ratiban, dimana mereka memiliki Jemaah yang luar biasa taat kepada para pimpinan dari manakin tersebut.

Minta Netral

Selain mengusulkan mengundang para habib, menurut Ustadz Ahmad, para ulama dan pengasuh pondok pesantren juga mengusulkan agar Presiden tetap bersifat netral pada kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif  Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Kami juga meminta agar presiden memberikan instruksi yang ekstra kepada kepolisian agar bisa bekerja secara profesional dan tidak pernah pandang bulu,” ungkap Ustadz Ahmad.

Ustadz Ahmad juga mengemukakan, bahwa dalam pertemuan tersebut para ulama dan pengasuh pondok pesantren mengusulkan agar presiden juga menyambangi para habaib yang banyak berperan dalam aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (4/11) lalu. “Tanggapan Presiden, iya Insha Allah akan diagendakan bertemu dengan para habaib,” pungkas Ustadz Ahmad. (DID/ES)

Berita Terbaru