Terima Menlu Daniel, Presiden Jokowi Sambut Baik Kebijakan East World Policy
Usai bertemu Wakil Presiden Swiss Doris Leuthard, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Bulgaria Daniel Mitov dan delegasi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (30/3) siang.
Delegasi yang dipimpin oleh Menlu Bulgaria, terdiri dari:
1. H.E. Mr. Daniel Mitov, Minister of Foreign Affairs of the Republic of Bulgaria;
2. Mr. Vladimir Shopov, Adviser to the Minister;
3. Mrs. Velislava Panova, Adviser to the Minister;
4. Mr. Angel Orbetsov, Director of Asia, Australia and Oceania Directorate;
5. Mr. Grigor Porozhanov, Director of Foreign Economic Relations Directorate;
6. H.E. Mr. Sergey Michev, Ambassador of the Republic of Bulgaria to the Republic of Indonesia;
7. Mrs. Alexandrina Guinova, First Secretary at the Embassy of the Republic of Bulgaria in Indonesia;
8. Mrs. Kalina Damianova, Second Secretary Asia, Australia and Oceania Directorate; dan
9. Mr. Nikolay Tsenkov, Chairperson of the Board of Directors of National Company Industrial Zones.
Kerja Sama Bidang Ekonomi
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa pertemuan Presiden Jokowi dengan Menlu Bulgaria Daniel Mitov membicarakan komitmen peningkatan hubungan bilateral ekonomi kedua negara. “Bulgaria merupakan partner terbesar ke-9 bagi perdagangan Indonesia dengan wilayah Eropa Timur dan Eropa Tengah,” jelas Menlu kepada wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi menerima Menlu Bulgaria, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/3) siang.
Potensi kerja sama Indonesia-Bulgaria, lanjut Menlu, cukup banyak dan meskipun angkanya masih sangat sedikit namun masih terdapat potensi untuk dapat dikembangkan. “Kedua, Presiden Jokowi menyambut baik kebijakan Presiden Bulgaria yang dinamakan East World Policy,” tambah Menlu.
East World Policy, menurut Menlu, adalah kebijakan Bulgaria untuk memperluas horison hubungan dengan Asia dan Indonesia yang merupakan salah satu prioritas untuk pengembangan hubungan Asia tersebut.
Dari pihak Bulgaria, menurut Menlu, merupakan Uni Eropa yang paling dekat dengan Asia. “Oleh karena itu, harapan Bulgaria juga dapat menjadi semacam jembatan antara Asia dengan Eropa,” jelas Menlu.
Ia menjelaskan, perkembangan ekonomi Bulgaria sangat dicermati dengan baik oleh dunia dan perkembangan Indonesia mencapai 5,04%. “Presiden juga menyampaikan mengenai pembangunan infrastruktur. Menlu Bulgaria juga menyampaikan pembangunan infrastruktur di Bulgaria,” papar Menlu.
Sementara itu, Menlu menyampaikan bahwa sebelumnya tadi pagi telah ditandatangani perjanjian bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas. “Kita juga menyambut baik dengan ditandatanganinya kerja sama atau MoU masalah kebudayaan yang sudah dilakukan oleh Mendikbud Anies Baswedan,” jelas Menlu.
Kedua negara, menurut Menlu, bersepakat tahun depan kembali melakukan Joint Economic Commission tahun 2017 di Bulgaria. “Harapannya semua pending issues yang antara lain draf kerja sama maritim masalah combating trans organic crime dapat diselesaikan saat kita akan melakukan economic commission tahun 2017 di Bulgaria,” pungkas Menlu.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menlu Retno LP Marsudi, Mendikbud Anies Baswedan, Mendag Thomas Lembong, dan Kepala BKPM Franky Sibarani. (EN/ES)