Terima Perwakilan Mahasiswa, Teten: Kondisi Perekonomian Kini Berbeda Dengan Kondisi 1998
Kepala Staf Presiden Teten Masduki pada Kamis (10/9), di Bina Graha, Jakarta, menerima 15 orang perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Regional Jabodetabek-Banten, yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka.
Dalam kesempatan itu, perwakilan mahasiswa menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi perekonomian bangsa Indonesia. Atas dasar alasan itu, mereka menggelar demonstrasi untuk menyampaikan 3 (tiga) tuntutan kepada Pemerintah.
Ketiga tuntutan tersebut antara lain, mengendalikan penaikan harga pangan, pemberantasan mafia pangan, dan serta memberikan perlindungan kepada pekerja lokal dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).
Para perwakilan mahasiswa juga juga menyampaikan keinginannya untuk bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Perwakilan BEM UI Andi Aulia ingin agar Presiden Jokowi bersedia bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa. Kami menunggu kesediaan Presiden untuk diskusi dengan mahasiswa, kata Andi.
Sangat Berbeda
Menanggapi tuntutan perwakilan mahasiswa itu, Kepala Staf Presiden Teten Masduki meminta para mahasiswa terlebih dulu mengkaji indikator perekonomian Indonesia sebelum menyimpulkan perekonomian Indonesia mengkhawatirkan.
Kondisi perekonomian Indonesia saat ini sangat berbeda dengan kondisi tahun 1998 saat krisis moneter terjadi. Kondisi krisis tahun 1998 sangat berbeda dengan kondisi perekonomian saat ini, tegas Teten.
Dalam kesempatan itu,Teten juga menjelaskan mengenai Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I September 2015 yang telah diumumkan oleh Presiden Jokowi, Rabu (9/9) malam, untuk mengairahkan perekonomian nasional.
Ketiga paket kebijakan ekonomi tahap I tersebut adalah: 1. Mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi, serta penegakan hukum dan kepastian usaha; 2. Mempercepat proyek strategis nasional dengan menghilangkan berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional tersebut; dan 3. Meningkatkan investasi di sektor properti.
Adapun terkait dengan keingin para mahasiswa untuk bertemu Presiden Jokowi, Kepala Staf Presiden Teten Masduki menjelaskan, bahwa Presiden Jokowi pernah melakukan diskusi dan dialog dengan mahasiswa secara langsung.
Presiden sangat terbuka bertemu dengan siapa pun, tegas Teten. Namun Teten berjanji akan mencoba menjadwalkan kembali pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Mahasiswa.
Pertemuan antara perwakilan mahasiswa dengan Kepala Staf Presiden Teten Masduki yang dimulai pada pukul 17.00 WIB itu berakhir pada pukul 17.46 WIB.
Mendampingi Kepala Staf Presiden saat menerima perwakilan mahasiswa itu adalah Deputi IV Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo, dan Plt. Asisten Deputi Hubungan Masyarakat Masrokhan Sulaiman. (Humas Kemensetneg/ES)