Terima Presiden Jokowi, Presiden Xi Jinping Setuju Tingkatkan Impor Buah Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 September 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 30.583 Kali
Pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping bersama delegasi kedua negara di West Lake State Guest House, Huangzhou, RRT, Jumat (2/9) siang waktu setempat. (Foto: Humas/Murti)

Pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping bersama delegasi kedua negara di West Lake State Guest House, Hangzhou, RRT, Jumat (2/9) siang waktu setempat. (Foto: Humas/Dindha)

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping, di West Lake State Guest House, Hangzhou, RRT, Jumat (2/9) siang, menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi berlangsung dengan baik, akrab, dan sangat produktif.

“Sebagai tuan rumah tentunya Presiden RRT menerima banyak sekali tamu dan Presiden Jokowi adalah tamu pertama yang diterima oleh Presiden Xi,” kata Retno kepada wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping.

Pertemuan ini, lanjut Menlu, dilakukan di dalam dua tahap, satu pertemuan dalam bentuk yang besar, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan empat mata. Inti yang dibahas sepanjang pertemuan adalah mengenai kerja sama ekonomi.

Menurut Menlu, hal-hal yang dibahas oleh kedua Presiden, pertama adalah upaya untuk meningkatkan perdagangan, terutama upaya untuk mempersempit gap defisit perdagangan Indonesia dengan Tiongkok.

“Tadi Presiden Xi sudah langsung mengatakan keinginan pemerintah Tiongkok untuk mendorong agar produk-produk atau buah-buah tropis Indonesia dapat masuk ke Tiongkok. Itulah yang memang selama ini kita perjuangkan karena memang untuk dapat masuk banyak sekali standar-standar yang harus dipenuhi dan proses untuk registrasinya juga memakan waktu yang cukup lama,” jelas Retno.

Presiden Xi Jinping, ungkap Menlu, sudah mengatakan akan mendorong agar impor Indonesia untuk buah-buah tropis itu akan dipermudah. Dengan demikian, diharapkan defisit perdagangan akan dapat dipersempit.

Menlu juga menyinggung mengenai kunjungan Presiden Jokowi ke Alibaba Group, salah satu penyedia ecommerce terbesae di dunia. Ia mengemukakan, Indonesia bisa meningkatkan ekspor terutama dari UMKM melalui platform Alibaba.

“Ini adalah upaya kita untuk menutup gap atau menutup defisit perdagangan kita dengan Tiongkok,” ujar Retno.

Selain perdagangan, lanjut Menlu, pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Xi Jinping juga membahas masalah investasi. Menurut Menlu, Presiden Jokowi selalu mengatakan, dan ini disepakati oleh Presiden Xi Jinping mengenai quality investment di bidang manufaktur, infrastruktur, dan lain-lain. “Kedua Presiden sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang investasi,” ujarnya.

Bidang ketiga yang dibahas, masih di dalam ekonomi adalah pariwisata. Menurut Menlu, Presiden Xi juga menyampaikan akan mendorong masyarakat Tiongkok untuk berkunjung ke Indonesia. Karena selama ini diakui destinasi Asia lainnya lebih populer dari Indonesia, tetapi sekarang Indonesia sudah mulai menjadi salah satu destinasi yang populer untuk masyarakat Tiongkok dalam merencanakan kepergian mereka atau wisata mereka ke luar negeri.

Selain itu, lanjut Menlu, ada beberapa hal lain yang sudah disampaikan juga oleh Presiden. Pertama kerja sama di bidang bilateral currency swap arrangement, yang sudah berlaku dari tahun 2013 – 2016 dengan nilai sebesar 100 miliar dollar AS.

“Ini sudah mendekati 2016, sehingga kita menegosiasikan lagi untuk perpanjangan untuk 3 tahun ke depan sampai tahun 2019, dengan nilai 130 miliar dolar AS. Tadi juga Presiden Xi sudah sepakat bahwa akan dilanjutkan sampai 2019 dengan nilai 130 miliar dollar AS,” ungkap Retno.

Isu yang lain, menurut Menlu, adalah dalam konteks Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) di mana Presiden menyampaikan bahwa Indonesia masih mengusulkan agar Indonesia dapat menjadi regional office dari AIIB.

“Presiden Xi juga sangat mendukung Indonesia menjadi regional office dari AIIB nanti pada waktunya,” ungkap Retno seraya menyebutkan bahwa sudah ada proyek infrastruktur di tanah air yang dibiayai AIIB, yaitu Urban Slum Development Project. (DID/ES)

Berita Terbaru