Terima Presiden Nikolic, Presiden Jokowi: Indonesia Serbia Miliki Ikatan Sejarah Kuat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menerima kunjungan Presiden Serbia Tomislav Nikolic, yang datang bersama istrinya Dragica Nicolic, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/4) sore. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama kepala negara Serbia ke Indonesia dalam 58 tahun terakhir.
Presiden Jokowi mengaku dirinya senang sekali menerima kunjungan Presiden Serbia Tomislav Nikolic ke Indonesia ini. Saya ingat pertemuan kita yang produktif di Paris, November yang lalu. Dan saya yakin pertemuan kali ini akan semakin memperkuat kerjasama kedua negara baik secara bilateral,regional maupun global, kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Menurut Presiden Jokowi, secara bilateral dirinya ingin memprioritaskan kerjsama di bidang ekonomi terutama di bidang perdagangan dan investasi. Yang kedua di bidang sosial dan budaya terutama di bidang pendidikan. Secara regional dan global saya juga mau mengangkat isu terorisme dan isu migrasi, ujarnya menambahkan.
Ikatan Sejarah
Sementara itu dalam keterangan pers bersama, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan Serbia memiliki ikatan sejarah yang kuat. Ia menyebutkan, dua negara memiliki peran yang sangat penting bagi cikal bakal lahirnya gerakan Non Blok.
Hari ini kita tadi membahas peningkatan kerja sama yang konkret. Kerja sama yang nyata yang dapat dikembangkan oleh kedua negara, ungkap Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, tren perdagangan kedua negara meningkat secara signifikan yaitu 85% dalam 5 tahun terakhir. Meski demikian, lanjut Presiden, Indonesia mengharapkan akses pasar bagi produk-produk kita dapat diperluas, hambatan tarif non-tarif juga kita harapkan dapat diturunkan atau dihilangkan.
Presiden Jokowi juga menyebutkan, investasi Indonesia terus menunjukan peningkatan di Serbia, terutama investasi produk makanan. Presiden Serbia telah memberikan dukungannya untuk investasi Indonesia di Serbia, kata Presiden Jokowi seraya menambahkan, dirinya juga mendorong agar kerja sama dialog terus dilakukan dan kita sepakat untuk mendorong people to people contact dengan meneruskan pemberian beasiswa Darmasiswa dari Indonesia, dan beasiswa dari Serbia.
Pada kesempatan menerima Presiden Serbia itu, juga dilakukan penandatanganan dua dokumen kerja sama, yaitu persetujuan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas dan program kerja sama di bidang pendidikan.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Mendikbud Anies Baswedan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menpora Imam Nahrawi, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. (DID/RAH/ES)