Terima Wapres Iran, Presiden Sampaikan Upaya Indonesia Lakukan Pemberdayaan Peran Perempuan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Mei 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 16.542 Kali
Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden Bidang Perempuan dan Keluarga Republik Islam Iran, Masoumeh Ebtekar di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (1/5). (Foto: BPMI).

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Wapres Bidang Perempuan dan Keluarga Republik Islam Iran, Masoumeh Ebtekar di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (1/5). (Foto: BPMI).

Sebelum membuka High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden Bidang Perempuan dan Keluarga Republik Islam Iran, Masoumeh Ebtekar di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (1/5).

Di awal pertemuan, Presiden menekankan pentingnya mempromosikan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin.

“Dalam kaitan inilah, Indonesia menginisiasi Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim tentang Wasatiyyat Islam,” ucap Presiden.

Sebab menurut Presiden, pemahaman  Wasatiyyat Islam, terutama yang terkait toleransi sangatlah penting. Khususnya dalam mempererat Ukhuwah Islamiyah serta menanggulangi penyebaran paham radikal.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyinggung bagaimana Indonesia terus berupaya dalam pemberdayaan peran perempuan di segala bidang.

“Di kabinet yang saya pimpin terdapat 8 Menteri perempuan, di DPR terdapat 97 legislator perempuan, di Lembaga peradilan terdapat 1.900 hakim perempuan. Sedangkan di bidang ekonomi, terdapat lebih dari 15 juta pengusaha perempuan,” ujar Presiden.

Di akhir pertemuan, Presiden berharap kerjasama bilateral, termasuk di bidang pemberdayaan perempuan dapat ditingkatkan.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin. (BPMI/EN)

Berita Terbaru