Termasuk di Tuban, Presiden Jokowi: Investasi Kilang Minyak Untuk Membuka Lapangan Kerja

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 Februari 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 15.940 Kali

 

Presiden Jokowi menjawab wartawan saat singgah di sebuah rumah makan di Tuban, Jatim, dalam perjalanan menuju Surabaya, Jumat (1/2) malam. (Foto: Setpres)

Presiden Jokowi menjawab wartawan saat singgah di sebuah rumah makan di Tuban, Jatim, dalam perjalanan menuju Surabaya, Jumat (1/2) malam. (Foto: Setpres)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa investasi pembangunan dan upgrading kilang minyak di sejumlah daerah di Tanah Air bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

“Dengan adanya kilang kita ingin investasi itu membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, dan sekaligus tentu saja akan meningkatkan ekonomi daerah,” kata Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan saat singgah di sebuah rumah makan di Tuban, Jumat (1/2) malam.

Investasi kilang minyak tersebut, menurut Presiden,  rencananya akan dibangun di Tuban, Balikpapan, Bontang, Cilacap dan Balongan. Khusus Tuban, pembangunannya akan melibatkan Pertamina dan perusahaan minyak dari Rusia, Rosneft.

“Kita ingin memiliki refinery, kilang minyak sendiri, yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri sehingga akan meningkatkan kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia. Dan salah satu kilang baru yang akan dibangun ya di Tuban ini. Jadi yang di Tuban adalah kerjasama antara Pertamina dengan Rosneft,” ujar Presiden.

Menanggapi adanya penolakan sebagian warga Tuban terkait lokasi pembangunan kilang minyak itu, Presiden mengimbau agar segala aspirasi warga disampaikan ke kepala daerahnya baik Bupati maupun Gubernur.

“Yang penting dibicarakan kalau ada yang belum setuju, investasi itu untuk membuka lapangan pekerjaan,” jelas Presiden.

Kilang Minyak Tuban adalah proyek pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari. Dengan dibangunnya kilang minyak tersebut, diharapkan dapat meningkatkan penyediaan bahan bakar di Indonesia sehingga dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor. (BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru