Tersebar Di 15 Provinsi, Kementerian PUPR Lelang Proyek Anggaran 2016 Senilai Rp 3,7 Triliun
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan launching lelang dini Tahun Anggaran 2016, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (28/8). Proyek yang dilelang itu senilai Rp 3,709 triliun yang tersebar di 15 provinsi.
Sekretaris Jendral Kementerian PUPR Taufik Widjoyono yang mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya mengatakan, pagu anggaran tahun 2016 di kementeriannya telah ditetapkan Menteri Keuangan senilai Rp 106,4 triliun, dimana Rp 46,28 triliun (43,5 persen) diantaranya ditujukan untuk pengembangan jaringan jalan dan jembatan di bawah tanggung jawa Ditjen Bina Marga.
Pelelangan dini pagu anggaran 2016 ini merupakan pelaksanaan dari Instruksi Menteri PUPR No. 3 Tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2015 dan Pelelangan Dini Tahun 2016 di Kementerian PUPR, jelas Taufik.
Menurut Sekjen Kementerian PUPR itu, lelang dini tidak bisa dihindari karena pihaknya ingin merubah cara kerja untuk menghadapi tantangan Presiden Joko Wdidodo yang jelas meminta progress penyerapan dimulai sejak Januari/Februari 2016, artinya tidak ada acara lain yaitu melakukan lelang dini.
Karena itu, Taufik berharap minggu depan disaat Kementerian PUPR melakukan raker, segera setelah selesai dapat disampaikan pengumuman beberapa paket yang akan dilelang selain Ditjen Bina Marga di Kementerian PUPR.
Saya kira target akhir dari upaya pelelangan dini adalah ditandatanganinya kontrak pada awal Januari dan tentunya tidak lepas dari upaya bersama dalam 2 (dua) minggu ke depan atau bulan ini kita akan segera melakukan rapat kerja dan diskusi dengan DPR, dan sudah dibahas lebih awal bahwa Komisi V DPR RI mendukung apa yang dilakukan oleh Kementerian PUPR untuk lelang dini ini, kata Taufik.
Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hediyanto Husaini menjelaskan, dari total pagu anggaran Ditjen Bina Marga TA 2016 sebesar Rp 46,28 triliun, diperkirakan pagu yang akan dilelangkan senilai Rp 28,32 triliun.
Adapun paket-paket tahun 2016 di Lingkungan Ditjen Bina Marga yang akan dilaksanakan lelang dini merupakan paket-paket yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), baik berasal dari dana Rupiah Murni maupun Surat Berharga Syariah Mandiri (SBSN).
Paket-paket tersebut tersebar di 15 propinsi dengan jumlah keseluruhan paket yang akan dilelangkan (Agustus 2015) sebanyak 61 paket dengan total pagu sebesar + Rp. 3,709 triliun, terdiri dari 30 paket (+ Rp. 1,924 triliun) berasal dari dana Rupiah Murni dan 35 paket (+ Rp. 1,785 triliun) dari dana SBSN.
Hediyanto menerangkan, pelelangan dini Ditjen Bina Marga yang dilakukan itu juga akan dilanjutkan pada September seniilai Rp 7,62 triliun, Oktober Rp 8,5 triliun, November Rp 5,74 triliun dan Desember Rp 2,76 triliun.
Dari seluruh proses tersebut, ditargetkan pada Januari 2016 akan ditandatangani kontrak senilai Rp16,73 triliun, papar Hediyanto.
Ia menjelaskan, pelelangan dini ini dilakukan dengan tujuan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada agar keterlambatan yang terjadi tahun ini sekaligus berupaya agar tahun depan keterlambatan serupa tidak terulang kembali.
Sehingga totalnya kalau kita akumulasi yang selesai lelang sampai Januari awal, kita sudah selesai kan Rp 16,73 triliun, jadi kalau 10 persen uang muka dari Rp 16,73 triliun berarti di pertengahan Januari kita sudah menyerap Rp 3,2 triliun, sehingga pada pertengahan Januari kita bisa menyerap hampir 10 % dari anggaran di Ditjen Bina Marga,tambah Hediyanto.
Agar kegiatan pelelangan dini pada bulan Agustus 2015 (selama ini pelelangan paket-paket tahun berikutnya dilaksanakan pada bulan November) dapat berjalan sebagaimana yang direncanakan dan mengingat waktu yang ada sangat pendek (+1,5 bulan) maka diperlukan kesiapan yang matang.
Untuk itu, Tim menyusun urutan-urutan kegiatan yang perlu dilakukan. Urutan kegiatan tersebut meliputi kegiatan Penajaman Paket-paket Program, Penyusunan Daftar Paket-paket, Penyiapan Dokumen Lelang dan diakhiri dengan Evaluasi Kesiapan Lelang Dini 2016. (Biro Komunikasi Kementerian PUPR/ES)