Terus Lakukan Reformasi Ekonomi, Presiden: Indonesia Mendapat Pengakuan dan Kepercayaan Internasional

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 7 Maret 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 14.480 Kali
Presiden Jokowi saat akan memasuki ruang acara Rapimnas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Tangerang, Banten, Rabu (7/3). (Foto: Humas/Rahmat).

Presiden Jokowi saat akan memasuki ruang acara Rapimnas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Tangerang, Banten, Rabu (7/3). (Foto: Humas/Rahmat).

Indonesia sekarang ini semakin mendapat pengakuan dan kepercayaan internasional terhadap reformasi-reformasi ekonomi yang telah dilakukan. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Tangerang, Banten, Rabu (7/3).

“Pertama kalinya dalam 20 tahun Indonesia kembali meraih peringkat rating investment grade atau layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat internasional. Ini sebuah kepercayaan, sama seperti kita membangun sebuah usaha, kepercayaan itu nomor satu,” tutur Presiden seraya menyebutkan bahwa pemeringkatan tersebut berasal dari Moody’s, Fitch Rating, dan Standard & Poor’s.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa saat disurvei oleh Bank Dunia mengenai indeks kemudahan berusaha (Ease of Doing Business), pada tahun 2014, Indonesia berada pada peringkat 120 dan sekarang ini meloncat di peringkat 72 atau naik 48 posisi.

Posisi tersebut, menurut Presiden, masih harus diperbaiki pada tahun ini di bawah 50 dan hal tersebut telah disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

“Ini juga sebuah perkembangan yang sangat historis yang sering kita lupa atau kita tidak tahu yaitu bahwa Indonesia sekarang ini masuk ke dalam kelompok yang sangat istimewa yaitu trillion dolar club. Negara-negara yang punya ekonomi dengan nilai 1 triliun dolar per tahun,” papar Kepala Negara.

Hanya ada 16 negara di dunia, lanjut Kepala Negara, yang memiliki Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto mencapai 1 triliun US dolar per tahun.

“Ini yang sering kita lupa, sering saya sampaikan kepada menteri maupun kepada duta besar, jangan sampai kita sudah masuk ke dalam 16 besar, itu kita masih minta bantuan atau mendapatkan bantuan bantuan dari negara lain,” tambah Presiden seraya menyampaikan bahwa sudah saatnya sekarang Indonesia ini justru membantu negara-negara lain.

Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Seskab Pramono Anung, Mendag Enggartiasto Lukita, Mendikbud Muhadjir Effendy, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Ketua HIPMI Bahlil Lahadilia. (DNS/RAH/EN).

Berita Terbaru