Tidak Berpotensi Tsunami, Gempa Tektonik 6,2 SR Guncang Pulau Lombok
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang Minggu (5/8) lalu diguncang gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR), kembali diguncang gempa Kamis (9/8) siang ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa terjadi pada Kamis (9/8) pukul 12.25.33 WIB dengan kekuatan 6,2 SR. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,49 LS dan 116,19 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 13 kilometer (km) arah timur laut Kota Mataram, NTB pada kedalaman 16 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust), bunyi siaran pers BMKG,
Hasil analisis mekanisme sumber, menurut BMKG, menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault). Mengingat episenternya relatif sama dengan gempa bumi yang terjadi pada 5 Agustus 2018 lalu, maka BMKG menyatakan bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi susulan (Aftershock) dari rangkaian gempabumi yang terjadi sebelumnya.
Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan laporan masyarakat, lanjut BMKG, menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Lombok Utara III SIG-BMKG (VI MMI), Mataram II SIG-BMKG (V MMI), Klungkung, Denpasar, dan Lombok Tengah II SIG BMKG (III-IV MMI), Sumbawa dan Karangasem II SIG-BMKG (III MMI).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami, tegas BMKG.
Hingga pukul 13.05 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 362 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), di antaranya 18 gempa bumi dirasakan.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.(EN/Humas BMKG/ES)