Tidak Hanya Perbaikan Fisik, Presiden Jokowi: Revitalisasi Pasar Tradisional Juga Perbaikan Manajemen dan Modal

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 30 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 34.807 Kali
Presiden Jokowi meninjau Pasar Pharaa, Sentani, Papua (30/4). (Foto: BPMI)

Presiden Jokowi meninjau Pasar Pharaa, Sentani, Papua (30/4). (Foto: BPMI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Papua (29-30/4) yang difokuskan pada revitalisasi pasar tradisional. Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden  meresmikan Pasar Raya Amahami di Bima, Nusa Tenggara Barat (29/4) dan groundbreaking Pasar Budaya Mama-Mama di Jayapura serta meninjau Pasar Pharaa dan meresmikan Pasar Rakyat Doyo Baru di Sentani, Papua (30/4).

“Kunjungan kita kali ini memang konsentrasinya di urusan pembangunan pasar tradisional,” ujar Presiden kepada wartawan saat meninjau Pasar Pharaa, Sentani, Jayapura (30/4).

Presiden Jokowi menekankan, revitalisasi pasar tradisional tidak hanya perbaikan fisik tetapi juga perbaikan manajemen dan perbaikan modal.

“Perbaikan manajemen, juga perbaikan modal, dan pendampingan-pendampingan seperti itu yang saya kira diperlukan,” ujar Presiden.

Presiden menambahkan dengan adanya permodalan dari KUR yang bunganya hanya 9%, maka perbankan akan mendampingi perbaikan manajemen pedagang di pasar.

“Manajemen sederhana lah, uang masuk-uang keluar harus ada. Kalau sudah pinjam ke bank, KUR, itu harus ada uang masuk-uang keluar, uang masuk-uang keluar, untung berapa,” kata Jokowi.

Presiden menekankan manajemen simpel dan sederhana itu harus ada agar pedagang bisa bankable.

Sinergi Pusat dan Daerah

Presiden Jokowi mengungkapkan adanya sinergi antara pusat dan daerah dalam program revitalisasi pasar ini.

“Daerah yang punya lahan, pusatnya ini dari BUMN, ini yang ngerjain BUMN, nanti yang mengatur pedagang dan lain-lainnya biar Pak Gub (Gubernur) dan Pak Bupati,” terang Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerjanya antara lain Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Mentei BUMN Rini Soemarno, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. (BPMI/UN)

Berita Terbaru