Tidak Ingin Impor Beras, Presiden Jokowi Ajak Petani Semangat Berproduksi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan impor beras. Karena itu, Presiden mengajak semua petani di tanah air agar semangat berproduksi, dan semangat memelihara alat dan areal pertanamannya.
“Kita semuanya tidak usah impor beras lagi. Wong sawahe ombo ne ra umum (punya sawah luasnya tidak umum), kok impor, opo ora isin? Isin mboten? Lha wong negoro lio sawahe ora ombo ora okeh malah ngirim (apa tidak malu? Malu tidak? Lha negara lain yang sawahnya lebih kecil malah kirim) berasnya ke Indonesia,” kata Presiden Jokowi saat berkunjung ke Desa Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (6/3), sekaligus untuk melakukan panen padi.
Untuk mendukung upaya tidak melakukan impor beras itu, menurut Presiden Jokowi, pemerintah akan membagikan 41.000 unit mesin traktor, termasuk 3.000 unit yang dibagikan kepada para petani di Ponorogo. . Kemudian juga akan diberikan alat tanam sama alat untuk panen karena itu bisa mengefisiensi, bisa mengurangi susut kurang lebih 8%, 8-10%.
Tahun ini juga, lanjut Kepala Negara, di beberapa provinsi juga sudah dimulai perbaikan semua irigasi yang rusak. Karena hampir separuh rusak semuanya. Oleh sebab itu diperbaiki. “Sudah selesai 30%, laporan dari Pak Menteri (Menteri Pertanian, red), sudah selesai 30%. Ini tinggal dilanjutkan menjadi 70%.,” ujarnya.
Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana berpesan kepada para petani agar merawat mesin tanam sehingga produksi bisa meningkat lagi.
“Semua penduduk kan butuh makan. Oleh sebab itu, sekali lagi saya harapkan, semangat nanam, memelihara, dan panen dengan mesin panen yang ada itu sehingga hasilnya produksinya bisa meningkat,” pesan Jokowi.
Menurut Presiden, pemerintah dalam waktu dekat juga akan menaikkan harga gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Besarnya, masih dihitung. Tadi, saya tanya Pak Gubernur (Soekarwo, Gubernur Jatim), disarankan agar menentukan harga yang pas dicari waktu yang baik juga, ungkap Jokowi.
Dalam kesempatan berkunjung ke Desa Jetis itu, Presiden Jokowi sempat turun ke sawah berlumpur tanpa alas kaki, setelah sebelumnya mencopot sepatu dan menggulung celananya. Selain itu, Presiden Jokowi juga mencoba mesin traktor untuk beberapa saat didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jatim Soekarwo.
Sudah Stabil
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melaporkan, panen di Ponorogo mencakup 527 hektar (ha) sawah, dengan produksi 3,5 juta ton sampai 4 juta ton.
Bersamaan dengan panen di Ponorogo itu, menurut Amran, sudah panen juga di Ngawi dan Malang, dengan kenaikan produksi sampai 20%.
Ini berkat bantuan Bapak Presiden kepada petani, memberikan traktor, memperbaiki irigasi, (memberikan) pupuk dan benih tepat waktu, kata Amran
Sementara pada tanggal 11 Maret mendatang, akan dilakukan panen di Jabar yang mencakup lahan seluas 600 ribu hektar. Dengan demikian, dari 2 propinsi (Jatim dan Jabar) saja diperkirakan produksi ada 9 juta ton.
Menurut Mentan, kebutuhan beras perbulan kita hanya 2,5 juta ton. Jadi, impor beras tahun ini insya Allah mudah-mudahan tidak ada impor beras, ujar Amran seraya menyebutkan, bahwa saat ini harga beras di pasaran sudah mulai stabil.
Sementara Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo menegaskan, bahwa masyarakat di bawah antusias, kompak mendukung pertanian swasembada. Ini idenya Pak Presiden bagus sekali, tuturnya. (Humas Setkab/ES)