Tidak Sampai 160 Tahun, Presiden Jokowi: Tahun 2023, Semua Tanah di Jawa Timur Sudah Bersertifikat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Maret 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 31.390 Kali
Presiden Jokowi saat sertifikat tanah untuk rakyat wilayah Malang Raya yang mencakup Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (28/3). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi saat menyerahkan sertifikat tanah, di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (28/3). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis pada 2023 mendatang semua bidang tanah di Jawa Timur sudah akan memiliki sertifikat, tidak perlu menunggu sampai waktu 160 tahun mendatang.

“Tahun 2023 semuanya akan dirampungkan, insyaallah rampung,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan 5.153 sertifikat tanah untuk rakyat wilayah Malang Raya yang mencakup Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (28/3) sore.

Untuk mencapai target tersebut, Presiden Jokowi telah memberi target 5 juta sertifikat di seluruh Indonesia pada 2017, tahun ini 7 juta, tahun depan 9 juta.

Tahun depan, lanjut Presiden,  tambah lagi karena dari 126 juta syang harusnya diberikan kepada masyarakat sampai hari ini baru 52 juta yang sudah diserahkan. Setengah saja belum ada karena sebelumnya setiap tahun itu hanya dibagi sertifikat 400 sampai 600 ribu setiap tahun.

“Nah kalau kita nunggu setiap tahun hanya 500-600 ribu, 160 tahun baru rampung, Bapak mau? Bapak/Ibu mau? Setahun hanya 500-600 ribu, ya 160 tahun baru rampung,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden mengaku sudah menyampaikan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) bahwa kerja ini ada target. Kalau tidak tercapai maka dirinya akan mencopot menteri.

“Sama menteri juga sama, karena mau dicopot, perintah juga ke Kanwil BPN ke kantor BPN, awas target tidak tercapai tak copot duluan sebelum dicopot,” ungkap Presiden yang disambut senyum pengunjung yang hadir dalam acara tersebut.

Jangan Rusak

Presiden Jokowi menegaskan, kalau sudah pegang sertifikat tanah itu enak, karena kalau ada orang datang minta, tidakb bisa lagi karena di dalamnya jelas namanya ada, luas tanah ada, semuanya ada. “Udah pasti balik, enggak berani dia,” ucapnya.

Untuk itu, Presiden berpesan bagi yang sudah pegang sertifikat agar dimasukan di plastik, kemudian difotokopi, sehingga kalau hilang yang asli, yang fotokopi bisa dipakai untuk mengurus ke kantor BPN.

“Kenapa di plastik? Karena kalau gentingnya bocor sertifikatnya enggak rusak. Jangan lupa, banyak sertifikat rusak atau dimakan tikus karena enggak ditaruh di tempat yang betul,” tutur Presiden Jokowi.

Kepala Negara juga mengingatkan, jika sertifikat itu disekolahkan agar dikalkulasi betul besarnya cicilan yang harus dibayar.Kalau kalkulasinya masuk silakan dateng ke bank, cari yang bunganya murah, ada KUR  hanya 9%, yang tahun ini diusahakan 7% sehingga sangat ringan per tahun.

Presiden menyarankan agar uang pinjaman bank dari menyekolahkan sertifikat itu tidak dipakai beli mobil, tapi gunakan semuanya untuk modal kerja, modal usaha, modal investasi.

“Saya titip kepada Bapak/Ibu semuanya. Jangan ada yang dipakai untuk hal-hal yang bersifat kenikmatan beli mobil, beli sepeda motor, sudahlah lupakan dulu,” tutur Kepala Negara.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (RAH/ES)

Berita Terbaru