Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Menteri PUPR Mobilisasi Alat Berat untuk Evakuasi Korban Gempa Palu

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Oktober 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 13.700 Kali
Salah satu sudut kota Palu yang rusak berat akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9) lalu. (Foto: IST)

Salah satu sudut kota Palu yang rusak berat akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9) lalu. (Foto: IST)

Selepas mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau dampak dan korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan sekitarnya pada Minggu (30/9) kemarin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melanjutkan tinjauan lapangan ke Petobo dan memimpin rapat mengenai langkah tanggap darurat yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.

Menteri Basuki memfokuskan langkah-langkah personelnya untuk 4 hal berikut: evakuasi korban bencana, penyediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi, pembersihan kota dari puing-puing bangunan runtuh, serta penyelesaian masalah konektivitas.

Semua langkah itu dimulai Minggu (30/9) malam sehingga diharapkan pada Senin (1/10) ini sudah beroperasi seluruhnya.

Pertama, menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, evakuasi korban bencana difokuskan di Balaroa dan Petobo, dimana pada kedua wilayah ini menderita kerusakan yang sangat parah akibat gempa bumi. Diperkirakan masih terdapat puluhan orang yang tertimbun dibawah reruntuhan.

“Untuk itu akan dimobilisasi 9 excavator di Petobo dan 5 excavator di Balaroa yang berasal dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV dan kontraktor BUMN/swasta,” kata Basuki.

Kedua, penyediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi di 80-an titik pengungsian dan permukiman padat penduduk. Untuk itu, mulai Minggu (30/9) malam telah dimobilisasi 3 unit dump truck untuk mengangkut 15 hidran umum (HU) kapasitas 2000 liter/detik, juga 2 mobile tangki air, 15 WC portable, dan 10 tenda darurat.

Ketiga, dalam rangka pembersihan kota, dimobilisasi 3 dump truck dan 2 excavator. Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Kota mulai melakukan pembersihan puing-puing secara bertahap.

“Dalam 2 minggu ke depan selambat-lambatnya, saya minta sudah selesai (pembersihan kota),” tegas Menteri Basuki.

Keempat, penyelesaian isu konektivitas guna menjamin kelancaran arus logistik ke Kota Palu dari arah Makassar, Gorontalo dan Poso, seperti perbaikan 2 jembatan yang rusak di Towalen dan di Toyobo serta pembersihan longsoran di beberapa titik yang rentan seperti di kawasan Kebon Kopi yang menghubungkan Kota Palu dengan Parigi-Poso serta Kota Palu dengan Gorontalo.

Empati

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengingatkan, agar seluruh personil Kementerian PUPR yang bertugas untuk menangani tanggap darurat pasca gempa dan tsunami Palu-Donggala dengan penuh kesungguhan dan empati. “Kita harus bisa merasakan apa yang masyarakat Palu rasakan,” ujarnya.

Terakhir Menteri Basuki mengatakan agar dalam setiap langkah penanganan, baik swakelola maupun kontraktual, senantiasa memperhatikan aspek administratif dan harus juga didampingi oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).

Turut mendampingi Menteri Basuki dalam rapat tersebut antara lain Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Direktur Preservasi Atyanto Busono, Kepala BPJN XIV Satriyo Utomo, Kepala BWS Sulawesi III Yusuf Tambing dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (BKP Kementerian PUPR/ES)

Berita Terbaru