Tinjau Pasar Kranggan, Presiden: Selama 3,5 Tahun, Sudah 2.600 Pasar Tradisional Direhab
Oleh Humas    
Dipublikasikan pada 25 Juli 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 12.258 Kali
Agenda pertama kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi DI Yogyakarta adalah melakukan peninjauan dan melihat kondisi pasar tradisional yang ada di daerah.
“Saya lihat ini kan sudah direhab, tapi tadi ada usulan dari Pak Kepala Dinas Pasar. Untuk pasar yang bukan di sini, tapi pasar di Prawirotaman, itu mungkin kita rehab. Insyaallah akan kita kerjakan 2019,” ujar Presiden menjawab pertanyaan wartawan usai meninjau Pasar Kranggan, Yogyakarta, Rabu (25/7).
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa pembenahan pasar tradisional karena beberapa di antaranya masih banyak yang becek dan kumuh. Ia berharap agar Pasar Kranggan yang sudah tertata dapat lebih ditata supaya lebih rapi lagi.
Soal jumlah pasar yang direhab atau dibangun, Presiden menyampaikan bahwa sampai sekarang telah mencapai 2.600 (pasar) selama hampir 3,5 tahun.
Kepala Negara menginginkan agar pasar yang jadi tujuan berbelanja harus bagus. “Memang semuanya harus rapi, ada tempat parkir, dalamnya tertata, tidak becek, tidak bau, supaya bisa bersaing dengan pasar-pasar modern, dan retail-retail modern,” ujar Kepala Negara.
Belanja Emping dan Cipir
Saat meninjau Pasar Kranggan, Presiden juga sempat membeli emping dan cipir. “Yang tadi saya belanja yang memang di tempat lain enggak ada,” ungkap Presiden.
Dengan mengenakan kemeja Putih, Presiden tiba di pasar sekitar pukul 09:30 WIB. Warga dan pedagang pasar sangat antusias menyambut kedatangan serta berebut untuk bersalaman dan berfoto bersama Presiden.
Sambil berkeliling pasar, Presiden membagikan kain batik kepada warga dan pedagang serta berbincang dengan pedagang pasar.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengkubuwono X. (DNA/EN)