Transkrip Pengantar Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas tentang Mengkorporasikan Petani,12 September 2017 Pukul 14.00 WIB di Kantor Presiden
Oleh Humas    
Dipublikasikan pada 13 September 2017
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 5.867 Kali
Saudara-saudara sekalian yang saya hormat, pada siang hari ini akan dibahas langkah-langkah terobosan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.
Kita undang pada sore hari ini beberapa gubernur dan juga pemilik Koperasi Arrohmah, atau PT Badan Usaha Milik Rakyat Pangan Terhubung Sukabumi.
Karena kalau kita lihat yang berkaitan dengan kesejahteraan petani, nilai tukar petani adalah masalah yang sangat fundamental. Dan kalau kita lihat sekian tahun ke belakang, kita selalu berkutat pada on farm-nya, kita selalu berkutat pada sektor budidaya.
Kita lupa bahwa petani akan mendapatkan keuntungan yang besar itu sebetulnya dari proses bisnisnya. Dari proses agrobisnisnya, bukan karena di onfarmnya, bukan karena di sektor budidayanya.
Sekali lagi, bahwa nilai tambah yang tinggi, nilai tambah yang besar itu berada pada proses agrobisnisnya.
Inilah paradigma yang harus kita ubah jangan sampai kita terlalu berkutat pada sektor budidaya, yang berkaitan dengan pupuk, yang berkaitan dengan benih, yang berkaitan dengan insektisida.
Itu betul, itu penting. Tetapi kalau kita ingin memberikan keuntungan yang besar, sekali lagi, paradigma kita harus kita ubah bahwa kita harus masuk ke sektor proses bisnisnya, ke sektor agrobisnisnya.
Paradigma inilah yang ingin kita lakukan, sehingga petani itu mestinya memiliki sendiri industri benih itu. Memiliki aplikasi-aplikasi produksi yang moderen. Sekarang ini harganya juga enggak mahal. Memiliki penggilingan-penggilingan moderen. Ini harganya juga tidak mahal kalau di back up dengan perbankan. Asal itung-itungan fisibel, asal bank masuk ke sana, dan dihitung bankable, ya itu yang kita cari.
Kemudian, memiliki industri pengolahan sendiri. Setelah memiliki industri benih, memiliki aplikasi produksi, memiliki penggilingan moderen, memiliki kemasan juga yang langsung berada di satu lokasi kemasan yang modern, packaging yang moderen, petani juga harusnya memiliki industri pengolahan pasca panen. Kalau beras misalnya ke tepung.
Proses-proses bisnis, proses-proses agrobisnis seperti inilah yang sebetulnya akan memberikan nilai tambah yang besar. Sekali lagi, ini paradigma ini marilah kita ajak petani-petani kita untuk berkumpul dalam sebuah kelompok besar petani. Kalau nanti saya berbicara mengenai mengkorporasikan petani ini keliru, ini kelihatannya mau menjadikan petani di bawah konglomerat, bukan itu. Membuat kelompok besar petani, (dimana) mereka harus berpikir dengan manajemen moderen, berpikir dengan aplikasi-aplikasi moderen, berpikir dengan cara-cara pengolahan industri yang moderen dan sekaligus memasarkannya kepada industri retail, memasarkannya kepada konsumen dengan cara-cara online store/toko online maupun memasarkannya ke retail-retail dengan sebuah manajemen yang baik. Saya kira proses inilah yang akan menguntungkan petani.
Saya kiraitu sebagai kata pembuka yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Nanti mungkin Pak Luwarso akan saya berikan kesempatan pertama, setelah itu Pak Gubernur Jawa Timur. Saya persilakan.