Transkrip Presiden Jokowi saat Menghadiri Silaturahim Nasional Majelis Tafsir Alquran ke-3 di Stadion Manahan Solo, Minggu, 17 September 2017
Oleh Humas    
Dipublikasikan pada 18 September 2017
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 6.013 Kali
Alhamdulillah, alhamdulillah wasyukurillah walahalua walakuata illabillah
Yang saya hormati yang mulia para ulama, para habaib, para Kyai, para Ustadz, para Ustadzah, yang pada pagi hari ini hadir.
Yang saya hormati Al Ustadz Drs Ahmad sukina Ketua Majelis Tafsir Alquran beserta seluruh keluarga besar MTA yang pada pagi hari ini hadir
Yang saya hormati Ketua MPR RI
Yang saya hormati Gubernur Jawa Tengah beserta Pangdam, Kapolda, Walikota Solo,
Yang saya hormati pimpinan dan anggota DPR RI, DPRD Jawa Tengah, DPRD kota Solo, bapak-ibu hadirin yang berbahagia.
Alhamdulillah kita bersyukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena hari ini kita bisa bersilaturahim, bisa saling menjaga tali persaudaraan kita, kerukunan kita, di Kota Solo yang kita cintai ini.
Pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan beberapa hal, yang pertama saya ingin menyadarkan kepada kita semuanya, mengingatkan kepada kita semuanya, bahwa negara kita Indonesia adalah negara besar, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ini yang sering kita lupa, sering kita lupa bahwa negara kita Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Oleh sebab itu, di setiap konferensi internasional, di setiap kita bertemu dengan kepala negara lain, perdana menteri, Presiden, Raja, selalu itu saya sampaikan negara Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Negara kita Indonesia memiliki 17000 pulau tidak ada negara lain sebesar Indonesia memiliki 17000 pulau. Kita juga memiliki 714 suku yang tersebar di 17000 pulau itu, memiliki 1100 lebih bahasa daerah, bahasa lokal. Kita memiliki 516 kabupaten dan kota serta 34 provinsi, betapa negara ini adalah negara yang sangat besar, bermacam-macam majemuk sukunya bermacam-macam agamanya berbeda-beda ini sudah menjadi takdir Allah, sudah menjadi hukum Allah, inilah anugerah Allah yang diberikan kepada kita bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu, saya ingin mengingatkan pada kita semuanya, marilah kita jaga persaudaraan, ukhuwah Islamiyyah kita, marilah kita jaga persaudaraan ukhuwah wathoniah kita, marilah kita jaga persaudaraan ukhuwah bassariah kita, sekali lagi negara kita adalah negara besar.
Pada saat saya bertemu dengan Sri Baginda Raja Salman saya sampaikan Indonesia memiliki 714 suku beliau kaget, saya tambah lagi Indonesia memiliki 17000 pulau beliau kaget, tidak menyangka bahwa Indonesia sebesar itu.
Pada saat saya bertemu dengan Presiden Afghanistan Dr Ashraf Ghani juga saya sampaikan hal yang sama bahwa negara ini adalah negara besar dengan 17000 pulaunya dan 714 suku serta 1100 lebih bahasa daerah. Dr Ashraf Ghani Presiden Afghanistan berpesan kepada saya saat itu “Presiden Jokowi, hati-hati negaramu, hati-hati negaramu, di Afghanistan itu hanya ada 7 suku, hanya ada 7 suku, negaramu memiliki 714 suku, di Afganistan ada suku Pashtun, suku Haszara, suku Path Tajik, suku Dahar Aynak, suku Uzbek, suku Kaiman, suku Aimak, 7 suku, kurang lebih 30 tahun yang lalu 2 suku bertikai, bersengketa, yang satu membawa teman dari negara lain masuk, yang satu membawa teman dari negara lain masuk akhirnya perang, dan sampai saat ini, ini yang ngomong Preesiden Afghanistan terpecah menjadi 40 kelompok dan Presiden Afghanistan menyampaikan kepada saya, wanti-wanti kepada saya, hati-hati Presiden Jokowi negaramu, kalau ada gesekan kecil segera selesaikan, kalau ada masalah kecil di daerah manapun segera selesaikan, karena negaramu negara besar 714 suku, karena Dr Ashraf Ghani ini keluar dari Afghanistan 23 tahun, karena negaranya tidak aman keluar dari negaranya 23 tahun kemudian masuk lagi menjadi Pilihan, itulah wanti-wanti pesan yang selalu saya ingat dari presiden Afghanistan Dr Ashraf Ghani.
Oleh sebab itu, dimana pun selalu saya sampaikan, selalu saya sampaikan betapa negara kita ini negara besar yang harus kita rawat bersama-sama, berbeda suku, berbeda agama, tetapi kita tetap 1 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Waktu ketemu Sri Baginda Raja Salman juga sama menyampaikan itu, beliau pertama tidak percaya bahwa kita memiliki 17000 pulau, Presiden Jokowi bener Indonesia memiliki 17000 pulau, saya sampaikan betul Sri Baginda, 17000 pulau tapi saya sendiri memang belum pernah menghitung. Tetapi itulah catatan informasi yang saya dapatkan 17000 pulau.
Jadi sekali lagi para pemimpin dunia ini sedang melihat kita, pemimpin negara-negara yang berpenduduk muslim juga melihat kita, ingin belajar dari kita bagaimana merawat kerukunan, bagaimana mengelola keragaman kita, bagaimana mengelola kemajemukan kita, bagaimana mengelola kebhinekaan kita, bagaimana kita bisa menunjukan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang Rahmatanhmatan Lil Alamin, inilah yang ingin kita tunjukan, saya bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim saya sampaikan hal yang sama, saya bertemu dengan Emir Uni Emirates Arab juga saya sampaikan hal yang sama supaya negara lain tahu, supaya dunia tahu, bahwa negara ini adalah negara besar bukan negara kecil negara dengan penduduk 258 juta ini negara besar.
Dan sebagai negara besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia kita juga tidak pernah berdiam diri terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi umat muslim di dunia yang terjadi di negara-negara Muslim, karena kita memegang teguh amanah konstitusi bahwa kita wajib ikut serta memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, karena memang faktanya sampai saat ini Palestina juga belum merdeka, Suriah, Irak, Yaman, Libya, masih dihantui oleh perang dan konflik serta Afghanistan yang belum sepenuhnya pulih, untuk itu kita berkewajiban untuk ikut berkontribusi memberikan solusi mewujudkan perdamaian dunia, memberikan solusi demi kepentingan umat Islam di dunia. Misalnya terkait Palestina tahun 2016 kita telah membuka kedutaan besar kehormatan di Ramallah di Palestina, yang kedua untuk Palestina juga atas permintaan Presiden Mahmoud Abbas Presiden Palestina Indonesia juga menggelar KTT luar biasa mengenai Palestina di Jakarta 2016 yang lalu ini banyak orang yang lupa.
Inilah kegiatan-kegiatan kita sesama negara dengan penduduk muslim, untuk Afghanistan kita juga turut membantu saudara-saudara kita disana telah dibangun Islamic Center di Afghanistan untuk pendidikan anak-anak di sana, kita juga membangun masjid Indonesia di Kabul di tahun 2016, sebentar lagi kita juga akan mengajak ulama-ulama Afghanistan untuk berkunjung ke Indonesia untuk saling belajar, saling sharing untuk membangun Islam yang Rahmatan Lil Alamin dan nanti bulan Desember juga Ibu Negara Rula Ghani ini istri Presiden Afghanistan juga akan berkunjung ke Indonesia Insya Allah untuk membahas program-program yang berkaitan dengan perempuan dan anak.
Yang ketiga yang berkaitan dengan Rakhine State di Myanmar masalah Rohingnya di Myanmar, sikap kita tegas bahwa kekerasan dan krisis kemanusiaan di Rakhine state harus segera di hentikan itu sudah menjadi sikap tegas kita, oleh sebab itu saya telah mengutus menteri luar negeri yang datang ga sekali dua kali bertemu dengan Aung San Suu Kyi dengan militer di Myanmar untuk mendesak agar kekerasan yang ada bisa dihentikan.
Dan pada Januari-Februari yang lalu kita juga sudah mengirim obat-obatan dan makanan ke pengungsi di Rakhine state di Myanmar 10 kontainer itu sudah bulan Januari dan Februari, minggu yang lalu juga terakhir kita kirim empat pesawat Hercules yang membawa makanan obat-obatan selimut dan lain-lain untuk saudara-saudara kita yang mengungsi di perbatasan Bangladesh dan Myanmar, minggu ini juga akan kita kirim lagi entah dengan pesawat Entah dengan kontainer untuk saudara kita yang berada di perbatasan Myanmar dan Bangladesh
Inilah hal-hal yang akan kita lakukan di manapun, di negara manapun, apabila saudara-saudara kita terkena krisis kemanusiaan maupun konflik.
Hadirin sekalian yang saya hormati, akhir kata dalam kesempatan yang baik ini saya ingin mengajak seluruh keluarga besar MTA di seluruh penjuru tanah air untuk bergandengan tangan dengan elemen elemen-elemen bangsa yang lain dengan komponen-komponen bangsa yang lain seperti tadi yang sudah disampaikan oleh Ustadz Drs Ahmad Sukina, bahwa kita memang harus menyebarkan kasih sayang, dakwah yang menyebarkan kasih sayang, persaudaraan kerukunan, untuk terus menjaga negara kesatuan Republik Indonesia yang mempersatukan kita semua untuk terus menjaga Pancasila dasar negara kita rumah kita bersama untuk terus menjaga Bhineka Tunggal Ika yang bukan saja menjadi tali pengikat kita dalam kemajemukan, dalam kebhinekaan, dalam keberagaman, tapi juga terbukti patut kita banggakan untuk kita sebarkan ke negara-negara lain.
Saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini saya sangat menghargai silatnas ketiga yang dilakukan MTA yang bertema merajut kebhinekaan saya berbangga sekali tadi dalam penyerahan tanda sertifikat dari Aceh sampai Papua memakai baju daerah masing-masing mengingatkan kita semuanya bahwa kita memang beragam.
Saya kira itu yang bisa saya sampaikan terima kasih, saya tutup wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.