Transkrip Sambutan Presiden RI pada Upacara Pembukaan Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif NU Nasional, di Lapangan Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2017

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 September 2017
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 9.006 Kali

Logo-Pidato2

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirahmanirahim,
Alhamdulillahirabbil’alamin, washalatu wasalamu ala asrafil ambiyai wamursalin, sayyidina wa habibina wa syafi’ina wamaulana Muhammadin, wa’alaalihi washahbihi ajmain, amma ba’du.

Yang saya hormati Yang Mulia para ulama, para Kyai, para Habaib,
Yang saya hormati Ketua PBNU beserta seluruh jajaran pengurus NU dari pusat sampai ke daerah,
Yang saya hormati Ketua Ma’arif NU Nasional beserta seluruh jajaran pengurus,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Magelang, Pangdam, Kapolda, serta Gubernur Akmil,
Para santri, anak-anakku semuanya, para Pramuka Ma’arif NU dari seluruh penjuru tanah air,
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

 

Salam Pramuka,
Tepuk Pramuka,
Tepuk Pramuka,
Tepuk Pramuka.

Anak-anakku semuanya, seluruh peserta Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif NU Nasional yang pada hari ini diadakan di Kabupaten Magelang,
Persaingan antar negara, persaingan global sekarang ini semakin sengit antar negara. Kompetisi antar negara sekarang ini semakin menjadi-jadi. Dan jangan lupa bahwa itu merupakan tantangan kita, tantangan antar individu antar negara, tantangan antar SDM-SDM antar negara. Oleh karena itu, ke depan semuanya akan beradu kompetisi, semuanya akan bersaing, adu kecerdasan, adu kretivitas, adu keterampilan, adu inovasi, adu kecepatan. Itulah tantangan ke depan yang kita hadapi.

Kemudian juga tantangan keterbukaan sekarang ini. Media sosial yang sangat terbuka. Semua orang boleh mengabarkan apa saja. Yang baik-baik dikabarkan, boleh, yang positif-positif dikabarkan, sangat baik. Tetapi juga jangan lupa di media sosial sekarang ini bertebaran yang jelek-jelek, yang menjelekkan, yang negatif, yang fitnah, yang mencela, yang hoax, yang kabar bohong. Itu juga menjadi tantangan kita ke depan.

Kita juga dihadapkan dengan tantangan makin maraknya narkoba yang jenisnya bermacam-macam. Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini saya mengajak kita semuanya untuk menyadari bahwa tantangan-tantangan yang saya sampaikan tadi ada di depan kita. Bagaimana kita beradu cepat dengan negara lain, kalau tidak ya kita akan ditinggal. Bagaimana kita beradu inovasi dengan negara lain, kalau tidak kita juga akan ditinggal. Bagaimana kita beradu kreativitas, kalau tidak kita kreatif ya kita akan ditinggal.

Inilah tantangan-tantangan yang kita hadapi dan memerlukan sebuah basic, sebuah fondasi yang sangat kuat sehingga kita akan bisa memenangkan kompetisi itu. Tapi saya meyakini dengan sebuah fondasi karakter yang baik, Pramuka Ma’arif NU saya meyakini insya Allah mampu menatap masa depan, memenangkan persaingan, memenangkan kompetisi, karena basic karakter itu sudah ada. Tinggal disuntik dikit-dikit.

Saya juga perlu mengingatkan bahwa negara kita ini negara besar. Kita sering lupa itu. Kita memiliki 17 ribu pulau, memiliki 714 suku, memiliki 1.100 bahasa daerah, bahasa lokal, memiliki 516 kabupaten dan kota, memiliki 34 provinsi. Negara ini negara besar.

Tantangan untuk mengelola negara sebesar Indonesia itu juga tidak mudah. Tetapi saya juga meyakini bahwa dengan menjalin persaudaraan yang baik di antara kita, ukhuwah islamiyah kita, menjalin persaudaraan baik di antara saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air, ukhuwah wathaniyah kita, saya meyakini bahwa negara ini akan menjadi negara yang kuat ekonominya. Insya Allah dengan sebuah kerja keras, tantangan-tantangan yang kita hadapi tadi akan bisa kita selesaikan.

(Dialog Presiden dengan Peserta Upacara)

Hadirin sekalian para peserta upacara, terakhir saya ingin mengingatkan kepada para santri, para Pramuka Ma’arif NU, marilah kita bersiap diri menghadapi tantangan-tantangan perubahan yang datangnya begitu cepat. Sekarang perubahan dan inovasi teknologi terjadi setiap saat, setiap jam, setiap menit, setiap detik, selalu ada perubahan. Jika kita tidak cepat menyiapkan diri, jika kita tidak melakukan terobosan-terobosan, lompatan-lompatan kemajuan, kecepatan kita dalam bertindak, kecepatan kita dalam merespons inovasi teknologi, maka sekali lagi kita akan tertinggal, kita akan digulung oleh perubahan itu sendiri.

Oleh karena itu, jangan pernah merasa puas dengan apa yang telah kita capai. Terus pelajari hal-hal yang baru, temukan hal-hal yang baru, praktikkan hal-hal yang baru yang bisa membawa kemajuan diri kita, umat, dan juga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya buka Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif NU Nasional (Perwimanas) di Kabupaten Magelang.

Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru